Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayah dan Ibu Ace Diperiksa Polres Depok

Mereka baru saja kembali memberi keterangan kepada polisi terkait tewasnya Akseyna, di Danau Kenanga UI,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ayah dan Ibu Ace Diperiksa Polres Depok
klikdepok
Akseyna Ahad Dori semasa hidup 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK-Setelah sekitar 3 jam berada di ruang penyidik Mapolresta Depok, kedua orangtua Akseyna Ahad Dori (18) yakni Kolonel (Sus) Mardoto dan istri akhirnya keluar dari ruangan, Jumat (17/4/2015) sekira pukul 11.30.

Mereka baru saja kembali memberi keterangan kepada polisi terkait tewasnya Akseyna, di Danau Kenanga UI, Kamis (26/3/2015).

Dengan wajah tenang keduanya langsung bergegas pergi meninggalkan ruang pemeriksaan di Satreskrim Mapolresta Depok, dengan didampingi sejumlah anggota TNI Angkatan Udara.

Tak banyak hal yang diungkapkan Mardoto dan istri kepada sejumlah wartawan yang menunggunya.

"Semuanya sudah saya sampaikan ke penyidik," kata Mardoto yang mengenakan pakaian dinas lengkap dibalut jaket hitam.

Sementara sang istri yang mengenakan jilbab cokelat dipadu baju bermotif bunga warna biru terus berjalan di samping Mardoto.

Ia sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat sejumlah wartawan mencoba menanyainya.
Ibu kandung Akseyna ini mencoba tersenyum kecil, walau raut kesedihan masih tampak jelas di wajahnya.
Keduanya langsung masuk ke dalam kendaraan dinas Avanza warna biru 7669-11.

Berita Rekomendasi

"Pertanyaannya cukup banyak. Mohon ditanyakan saja ke penyidik," ujar Mardoto singkat menanggapi pertanyaan wartawan.

Sebelumnya, Mardoto menuturkan bahwa dirinya sudah membandingkan tulisan di kertas yang ditemukan di kamar kos Akseyna dan disebut-sebut semacam surat wasiat anaknya itu, dengan tulisan asli Akseyna dari buku catatannya.

Dari perbandingan itu, Mardoto meragukan bahwa tulisan di kertas atau surat wasiat itu adalah tulisan tangan Akseyna.

Dari sana, kata Mardoto, ia tidak yakin kalau anaknya itu tewas bunuh diri di Danau Kenanga UI.

"Kami sudah membandingkan tulisan di kertas itu dengan tulisan Akseyna. Dari perbandingannya, kami tidak yakin tulisan di kertas adalah tulisan Akseyna. Banyak perbedaan," kata Mardoto.

Karenanya, Mardoto mengaku sangat tidak yakin anaknya bunuh diri.

"Sejak awal saya sebutkan, kami tidak yakin Akseyna bunuh diri," ungkapnya.

Seperti diketahui jenazah Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI beberapa waktu lalu. Saat ditemukan jenazah mengenakan tas ransel berisi sejumlah batu pemberat. Temuan tas ransel berisi batu menimbulkan dugaan Akseyna tewas dibunuh.

Namun setelah jenazah teridentifikasi polisi menemukan kertas berisi tulisan dari kamar kos Akseyna.
Surat itu ditemukan rekan dekat Akseyna, Jibril yang lalu menyerahkannya ke ayah Akseyna.

Tulisan pada secarik kertas itu adalah 'will not return for please don't search for existence, my apologies for everything enternally'. Dari tulisan ini, dugaan Akseyna melakukan bunuh diri lalu muncul. Dari semuanya Polisi belum dapat menyimpulkan apakah Akseyna bunuh diri atau dibunuh.

Polda Metro Jaya masih memeriksa tulisan di kertas itu dengan tulisan asli Akseyna di buku catatannya. Pemeriksaan dilakukan secara terukur di laboratorium forensik (Labfor) Polri. Hasil pemeriksaan akan bisa diketahui Sabtu (18/4/2015) atau Minggu (19/4/2015).

Dari sana diharapkan didapat bukti dan kesimpulan, apakah Akseyna tewas dibunuh atau bunuh diri. (Budi Malau)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas