Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tidak ada Motif Khusus dari Pelaku Selain Amarah

Kekerasan, menurut Reza terbagi menjadi dua, instrumental dan amarah. RS saat ini tergolong rasa amarah.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tidak ada Motif Khusus dari Pelaku Selain Amarah
Wartakota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Rio Santoso (26), guru privat pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan terhadap Deudeuh Alfi Syahrin (26) di tempat kosnya di bilangan Tebet, dianggap fenomena yang biasa.

Anggapan ini muncul dari Psikolog Forensik, Reza Indragiri. Reza menyebut kasus pembunuhan terjadi setiap hari, salah satunya kasus ini. Sehingga tak ada yang istimewa dalam kasus ini.

"Dari segi dan modus tidak ada yang istimewa," kata Reza saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/4/2015).

Pelaku pembunuhan, RS, juga dianggap tidak terlalu istimewa dan menarik. Sebab tidak ada motif khusus yang muncul dari pelaku selain amarah.

"Saya tidak melihat ada motif. Pelaku didorong rasa marah saja," kata Reza.

Kekerasan, menurut Reza terbagi menjadi dua, instrumental dan amarah. RS saat ini tergolong rasa amarah.

Namun, satu-satunya yang lain dari RS, ia melihat ada perbedaan sifat pelaku. "Dia yang mengiba. Bisa-bisanya dia yang membunuh juga," kata Reza.

Berita Rekomendasi

Selain itu, perilaku seksual RS di media sosial juga dianggap umum. Sebab setiap orang juga pernah memanfaatkan media sosial untuk hal yang tidak santun. Apalagi soal prostitusi online di media sosial.

Reza menyebut promosi seksual di media sosial bukan hal yang baru. "Ada 36 juta akun media sosial. Sebagian besar hal maksiat," ujar Reza.

Alfi dibunuh oleh RS pada Jumat (10/4) karena dibilang bau badan. Leher Alfi dililit kabel pengering rambut dan mulutnya disumpal oleh kaos kaki.(Kahfi Dirga Cahya)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas