Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Autopsi, Anak Buah Menteri Susi Meninggal Karena Serangan Jantung

“Dari hasil autopsi, kematiannya karena menderita serangan jantung,” tutur polisi.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Hasil Autopsi, Anak Buah Menteri Susi Meninggal Karena Serangan Jantung
Kompas.com
ILUSTRASI : Mayat diketemukan tergeletak 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Petugas medis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah melakukan autopsi terhadap Kepala Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Yoseph Sairlela.

Dari hasil autopsi yang dilakukan diketahui pria tersebut meninggal dunia karena menderita penyakit jantung.

Sebelumnya, Yoseph ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di Hotel Trevea, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (18/4/2015) malam.

“Dari hasil autopsi, kematiannya karena menderita serangan jantung,” tutur Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Autopsi ini dilakukan karena saat ditemukan, terlihat tanda-tanda fisik, luka pada pipi dan pelipisnya. Tidak hanya itu, di lututnya pun terdapat retak. Sehingga, ada pula dugaan pria berusia 54 tahun itu meninggal dunia karena dibunuh.

Kombes Pol Musyafak menduga, ciri-ciri fisik yang terdapat di tubuh Yoseph itu karena, dia terjatuh saat menerima serangan jantung.

Tetapi, hal tersebut, kata dia masih harus didalami lagi.

Berita Rekomendasi

“Luka-luka itu dianggap wajar dan bukan penyebab kematian. Saya hanya menyampaikan hasil otopsi, yang menyatakan korban meninggal akibat serangan jantung, bukan penganiayaan,” kata dia.

Kematian Yoseph karena menderita serangan jantung semakin diperkuat, setelah ditemukannya trombus pada pembuluh darah menuju jantung.
Sebelumnya, Yoseph dinilai memiliki pengetahuan tentang praktik ilegal fishing yang terjadi di Benjina, Perairan Aru, Maluku.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, anak buahnya itu merupakan saksi kunci perbudakan anak buah kapal (ABK) di Benjina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas