Haji Lulung Batal Taruhan Rp 2 Miliar
Jawaban Lulung ini disampaikan saat ditanya wartawan seputar kelanjutan taruhan rumah dan ruko yang akan diberikannya
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (H Lulung) sudah tak bernapsu lagi untuk bertaruh rumah dan ruko seperti yang beberapa waktu lalu sempat dilontarkannya. Dengan beralasan takut disebut sombong, Lulung mencabut omongannya itu.
Jawaban Lulung ini disampaikan saat ditanya wartawan seputar kelanjutan taruhan rumah dan ruko yang akan diberikannya bila ia dinyatakan bersalah.
"Taruhannya tidak dengan media, nanti dikira sombong," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2015).
Seperti diberitakan, beberapa waktu lalu Lulung sempat menyatakan yakin tidak terlibat kasus dugaan korupsi pengadaan UPS untuk sejumlah sekolah di DKI.
Meski bertindak sebagai koordinator di Komisi E DPRD DKI, dia menegaskan tidak aktif dalam Badan Anggaran (Banggar) DPRD periode 2009-2014.
Saat itu, Lulung pernah menantang wartawan bertaruh untuk meyakinkan bahwa dirinya tak bersalah. "Kalau gue bersalah, buru-buru deh gue ditahan. Kita fair aja. Rumah gue Rp 2 miliar. Ruko ada tiga, jadi Rp 6 miliar. Lu (wartawan) Rp 100 juta aja. Ayo, tanda tangan. Kalau gue terlibat, lu ambil dah taruhan gue. Gue berani jamin, gue enggak salah," ujar Lulung kala itu.
Ruang kerja Lulung di lantai 9 Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, digeledah penyidik Bareskrim Polri, Senin (27/4) lalu ketia wakil ketua DPRD itu tengah berada di Manado.
Selasa (28/4) kemarin, di ruangan itu pula mendadak ramai dikerumuni wartawan. Lulung berusaha tenang. Ia meminta agar wawancara dilakukan pada pukul 13.00. Tak ada ketegangan di wajahnya. Para staf Lulung pun bekerja seperti biasanya.
Tapi pada pukul 11.00, Lulung mendatangi ruangan Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra, Mohamad Taufik, yang letaknya hanya berseberangan. Ketika Lulung membuka pintu ruang kerja Taufik, tampak beberapa wartawan sedang mewawancarai dia.
Senyum Lulung pun mengembang. Tangan kanannya langsung diangkatnya dan ia mengucapkan salam. “Assalamualaikum. Saya dari Bareskrim Polri,” kata Lulung sambil tersenyum.
Mendengar guyonan tersebut, Taufik dan para wartawan pun sontak tertawa. Ucapan itu merupakan sindiran atas penggeledahan ruang kerjanya yang dilakukan penyidik Bareskrim Polri, Senin (27/4) lalu tanpa sepengetahuannya. Kemudian, Lulung turut bergabung dengan para wartawan dan Taufik.
Di ruangan Taufik itu, ia menegaskan, dirinya tidak mangkir saat dipanggil menjadi saksi oleh penyidik Bareskrim.
"Saya nggak mangkir, lho. Tapi, saya memang ada undangan dari DPW PPP Manado. Saya ini pendukung Polri, saya juga ingin menegakkan kasus UPS. Saya apresiasi, menghargai dan mendukung pengusutan kasus UPS oleh Bareskrim Polri. Karena saya bagian dari komisi E DPRD DKI tahun lalu,” katanya. (Harian Warta Kota)