Lukisan Affandi yang Dicuri Itu Laku Rp 9,9 Miliar di Hongkong
Lukisan Affandi berjudul Self Portrait and His Pipe yang hilang dari pemiliknya berkisah tentang Affandi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lukisan Affandi berjudul Self Portrait and His Pipe yang hilang dari pemiliknya berkisah tentang Affandi, saat dia berada di Italia Selatan.
Lukisan asli ini lenyap dari tangan pemiliknya pada Mei 2014. Dan sampai Mei 2015, polisi masih terus menyelidiki pelaku pencurian lukisan tersebut.
Ahli lukisan di Museum Affandi, Selarti Venetzia yang juga cucu Affandi, menceritakan ke polisi bahwa lukisan berjudul Self Portrait and His Pipe itu bercerita soal Affandi saat pergi ke Italia Selatan sekitar tahun 1950an.
Dia menceritakan, saat itu, Affandi sedang tak punya uang di Italia Selatan. Lalu kemudian Ia melihat orang memakan kepiting. Padahal dia tak punya uang dan hanya memiliki rokok. Maka jadilah lukisan itu.
Affandi baru melukiskan itu pada tahun 1974. "Makanya, kalau dilihat di lukisan ini, Affandi melukis jidatnya ini seperti bentuk kepiting," ucap Kanit 1 Subdit Kamneg Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Imran Gultom, Imran menceritakan kembali penjelasan Selarti kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com, Senin (4/5/2015) siang.
Lukisan potret diri Affandi ini tadinya dimiliki keluarga Widjojo Nitisastro sejak tahun 1974, Widjojo membelinya langsung dari maestro lukisan abstrak itu.
Lukisan itu kemudian diwariskan ke anak satu-satunya Widjojo, Wijaya Laksmi Kusumaningsih (59). Dan Laksmi yakin keluarganya tak pernah menjual lukisan asli itu.
Widjojo Nitisastro adalah mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional periode 1971-1973. Serta pernah pula menjabat Menko Ekuin sekaligus merangkap sebagai Ketua Bappenas pada periode 1973-1978 dan 1978-1983).
Tapi kemudian lukisan asli itu baru diketahui hilang pada Mei 2014. Anak Laksmi, Sawitri yang menyadari itu saat membuka internet. Dia melihat ada lelang lukisan Affandi berjudul sama di Hongkong pada awal Mei 2014.
Di lelang itu lukisan tersebut dibanderol Rp 420.212 dollar atau setara Rp 5 Milliar. Dan kemudian dibeli oleh kolektor dengan harga Rp 9,9 milliar dalam lelang tersebut. Lukisan ini pun hilang dari Indonesia.
Oleh karena itu, Sawitri kaget dan menunjukkan itu ke Laksmi dan suami Laksmi, Emil Sundoro. Laksmi juga kaget, lantaran sampai Sawitri menunjukkan soal lelang lukisan asli itu di Hongkong, lukisan yang menurut Sawitri asli pun masih tergantung di rumah peninggalan ayahnya di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Imran mengatakan, ternyata pencurian dilakukan dengan cara mengganti lukisan asli dengan lukisan palsu. Makanya Laksmi maupun suaminya tak sadar saat lukisan asli hilang. Sebab pencuri menukarnya dengan lukisan palsu yang sepintas mirip, walau sebenarnya banyak perbedaannya.
Menurut Imran, setelah setahun penyelidikan, pihaknya mulai menemukan titik terang pencuri lukisan itu. Setelah mencari jejak pelaku dengan cara menyempitkan waktu dugaan hilang. Sebab pihak keluarga sama sekali tak tahu kapan lukisan itu ditukar pencuri. Perlu disempitkan dugaan waktu hilang, lantaran pembantu dan pekerja di rumah keluarga Widjojo itu kerap berganti.
"Yah, sudah ada titik terang. Ada dugaan keterlibatan orang dalam juga," ucap Imran. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)