Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Batu Giok di Trotoar Tomang Milik Bekas Bupati Wonogiri

Batu setinggi 40 sentimeter dengan lebar lebih kurang 70 sentimeter itu awalnya merupakan milik mantan Bupati Wonogiri, Begug Poernomosidi.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Batu Giok di Trotoar Tomang Milik Bekas Bupati Wonogiri
KOMPAS.COM/ANDRI DONNAL PUTERA

Waktu berlanjut hingga tahun 2012. Pada tahun itu, Begug diketahui telah menjual rumahnya dan berpindah ke Wonogiri, Jawa Tengah.

Saat pindah, Begug membawa serta pajangan-pajangan batu yang ada di rumahnya itu. Terkecuali batu yang ada di depan rumahnya, tidak ikut dibawa serta.

"Kalau kami, warga, lihat, kayaknya Pak Begug sengaja tinggalin batu itu di sana. Kalau mau dibawa, pasti sudah dari dulu kali. Buktinya pajangan batu yang lain kan sudah ikut diangkut," jelas Haryanto.

Jadilah rumah itu kosong dan akhirnya didapat seorang pembeli yang sampai kini belum menempati bekas rumah Pak Begug.

Kondisi rumah itu sendiri sudah roboh alias jadi satu dengan tanah. Hanya ada beberapa lembar seng berukuran besar yang menutupi bagian dalam rumah dari pandangan orang di luar.

Sejak rumah itu ditinggal oleh Begug, satu per satu mulai muncul orang tak dikenal yang suka mengorek bagian batu tersebut.

Sehingga, dari yang setinggi satu setengah meter, tinggi batu itu sekarang hanya tinggal kurang dari setengah meter.

BERITA REKOMENDASI

Haryanto bersama Lurah Tomang Aji Kumala pun sempat beberapa kali memergoki warga yang berkelahi gara-gara memperebutkan batu itu.

Belakangan, warga yang datang untuk mencongkel batu semakin banyak sehingga dinilai mengganggu ketertiban umum.

"Kita intinya enggak masalah kalau ada yang mau ngambilin batunya. Kita juga enggak bisa larang. Tapi kalau sampai bikin macet gara-gara pada parkir, kan sudah beda urusan. Apalagi kejadian di wilayah saya," tegas Haryanto.

Beberapa hari yang lalu pun dia pernah menemukan dua orang yang sebenarnya belum sama-sama kenal membuat perjanjian sendiri di batu itu.

Mereka masing-masing memasang waktu maksimal 10 menit untuk mengambil batu. (Andri Donnal Putera)


Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas