Kantor Wali Kota Bogor Didatangi Pedagang Bra dan Celana Dalam
Tuntutan serupa dikatakan Iyus, pedagang bantal dan guling
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Puluhan pedagang pakaian dalam menggelar aksi demo di Balai Kota Bogor, Rabu (13/5/2015).
Dalam aksinya, para pendemo menuntut Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menunda pembongkaran lokasi tempat penampungan sementara (TPS) di Pasar Kebon Kembang, Bogor Tengah, Kota Bogor.
"Kita meminta jualan sampai malam Lebaran. Jangan dibongkar sekarang, di mana kita mau cari makan," ujar Tina (38) pedagang pakaian dalam di Pasar Kebon Kembang saat demo di Balaikota Bogor.
Tina mengatakan, selama ini mereka tidak sanggup membeli kios baru di Blok A Pasar Kebon Kembang karena harganya mahal. Karena itu, dia dan pedagang lainnya meminta Wali Kota Bogor agar memberikan kesempatan bagi pedagang kecil tetap berjualan.
"Kami janji, setelah lebaran kita enggak jualan lagi dan akan pulang kampung," katanya.
Tuntutan serupa dikatakan Iyus, pedagang bantal dan guling. Dia mengatakan, nasib pedagang lama tersingkir sejak Blok A Pasar Kebon Kembang direnovasi oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Pakuan Jaya.
"Harga kios per meter kios itu sekarang mencapai Rp 25 juta per meter. Dari mana kita bisa beli kios semahal itu," kata wanita yang sudah puluhan tahun berjualan.
Aksi demo sempat memanas saat tidak ada satupun pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang menemui mereka. Untuk menghindari keributan, Direktur Utama PD PPJ, Andri Latif menemui para pendemo di depan Balaikota Bogor.
Kepada para pedagang, Andri memberikan kesempatan untuk pedagang tetap berjualan sampai lebaran nanti.
"Hasil pertemuan, disepakati pedagang boleh berjualan sampai malam takbiran. Silahkan kumpulkan uang dan nanti uangnya gunakan untuk beli kios," katanya. (Soewidia Henaldi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.