Pembeli Tak Mau Konsumsi Beras Berwarna Putih
Pedagang beras yang ada di beberapa pasar di Tangerang mengeluhkan isu soal beras plastik beberapa hari terakhir.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pedagang beras yang ada di beberapa pasar di Tangerang mengeluhkan isu soal beras plastik beberapa hari terakhir.
Isu itu membuat penjualan beras mereka turun dibanding penjualan pada hari-hari biasa.
Deri (36), pemilik kios beras di Pasar Induk Tanah Tinggi, menceritakan, tiga hari belakangan ini, penjualan beras di kiosnya turun secara signifikan.
"Orang pada takut beli, padahal langganan. Mereka nahan dari yang biasa beli banyak jadi beli dikit. Omset kita turun ya kurang lebih 30 persen," kata Deri kepada Kompas.com, Kamis (21/5/2015) pagi.
Deri menceritakan, pembeli yang biasanya langsung membeli beras ukuran 50 kilogram jadi hanya membeli setengahnya, yakni 25 kilogram. Pedagang-pedagang warung kecil yang menjadi pelanggannya pun mengurangi daya belinya karena tidak berani stok beras.
Selain dari sisi penjualan yang sedikit, pembeli pun jadi ragu untuk membeli beras yang warnanya putih. Padahal, beras dengan warna putih itu merupakan beras yang berkualitas baik. Pembeli menganggap beras putih mirip dengan rupa dari beras plastik.
"Yang laku beras-beras biasa, yang (kualitas) sedang, yang (beras) putih malah orang nahan, kurang mau beli. Yang beli takut," ujar Deri.
Pedagang lain, Yuni (42), juga mengalami hal yang sama. Pedagang beras di Pasar Anyar itu menyebut pembeli jadi lebih suka bertanya dan berhati-hati dalam membeli beras, sejak ada isu tentang beras plastik.
"Kalau laku atau enggak, itu kan rezeki ya. Tapi yang pasti, orang jadi pada rewel, nanyain ini beras mengandung plastik enggak," ujar Yuni.
Baik di Pasar Induk Tanah Tinggi dan Pasar Anyar, rata-rata pedagang beras menjual beras dengan kisaran harga Rp 7.400 sampai Rp 10.000 per kilogram. Kedua pasar ini merupakan salah satu sentra di mana pedagang dan masyarakat di Tangerang membeli beras.
Tentang beras plastik, Pemerintah Kota Bekasi telah mengumumkan hasil tes laboratorium beras sintetis yang dilakukan oleh Succofindo. Hasilnya, beras tersebut mengandung polyfiner yang merupakan bahan baku pipa plastik.(Andri Donnal Putera)