Ciri-ciri Mayat Wanita yang Ditemukan di Bawah Jembatan Bulak Rantai Jakarta Timur
Sebelumnya, mayat tak beridentitas itu ditemukan pada Selasa (2/6/2015) pukul 07.00.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayat wanita yang ditemukan tersangkut sampah di Jembatan Bulak Rantai, Kramatjati, Jakarta Timur, belum ada yang mengakui sebagai keluarganya sampai Rabu (3/6/2015).
Sebelumnya, mayat tak beridentitas itu ditemukan pada Selasa (2/6/2015) pukul 07.00.
"Belum ada yang mengakui keluarganya," ucap Kanit Reskrim Polsek Kramat Djati, Ajun Komisaris Bara Lingga Sagita ketika dihubungi Wartakota.tribunnews.com, Rabu (3/6/2015) siang.
Bara menjelaskan, mayat wanita itu berambut ikal dan pendek. Lalu memakai celana bahan cokelat dan bra ungu saat ditemukan.
"Dia tak memiliki tahi lalat mencolok maupun tato di tubuhnya," ucap Bara.
Sampai saat ini, polisi belum mengotopsi jenazah karena belum ada keluarganya, namun visum sudah dilakukan.
Dari hasil visum, sementara Bara menduga wanita itu adalah korban hanyut.
Sebab, di kepalanya ada luka sobek yang diduga disebabkan berbenturan dengan batu saat hanyut. "Diduga dari luar daerah Jakarta korban ini," kata Bara.
Dugaan itu muncul Berdasarkan hasil visum yang menentukan korban tewas 12 jam sebelum visum dilakukan. Maka bisa diperkirakan wanita nahas itu tewas antara pukul 20.00 - 22.00 pada Senin (1/6/2015) malam. Sebab dokter baru memvisum pukul 09.00 pada Selasa (2/6/2015).
Sementara itu, apabila memang korban itu tewas di sungai, maka kemungkinan besar wanita itu hanyut dari wilayah Bogor.
Sebab, jarak tempuh air dari Bendung Katulampa sampai Jakarta adalah antara 7 sampai 9 jam.
Sehingga apabila diperkirakan korban tewas 12 jam lalu dalam posisi hanyut di sungai, maka lokasi titik awal hanyut kemungkinan berada di wilayah Bogor. Tentunya dengan perkiraan mayat sempat menyangkut sehingga akhirnya waktu tempuh jadi lebih lama.
Apalagi pada Senin (1/6/2015), sungai-sungai anak Sungai Ciliwung sedang terisi penuh air dan tinggi.
Sebab, kawasan Jakarta diguyur hujan deras pada siang harinya. Kemudian wilayah Bogor, rata diguyur hujan lebat sekitar pukul 17.00. Hujan lebat berhenti dalam waktu 1 sampai 1,5 jam kemudian.
Namun, selalu ada kemungkinan mayat hanyut dari Jakarta, tetap tersangkut lama atau tertutup sampah sampai akhirnya baru terlihat pagi harinya.
Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw