Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Taksi Uber memperbaiki perizinan layaknya perusahaan taksi yang ada saat ini.

"Ya saya juga minta perbaiki izin saja," ungkap Ahok di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (20/6/2015).

Menurut Ahok, keberadaan Taksi Uber saat ini seperti menipu pemerintah makanya ada beberapa negara yang melarang keberadaannya. Meskipun berdalih menggunakan sosial media tetapi tetap kegiatannya sebagai bentuk usaha yang menarik keuntungan dari masyarakat.

"Ini tidak bisa, saya pikir tidak bisa usaha di Indonesia tidak bayar pajak. Apalagi kita sedang giat-giatnya narikin pajak tapi ada satu perusahaan memanfaatkan teknologi, mencuri pajak usaha, tidak tanggung jawab itu yang masalah," jelasnya.

Sebelumnya Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI bersama Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI dan kepolisian meringkus lima sopir taksi Uber.

Kelima taksi berpelat hitam yang dilarang Gubernur DKI beroperasi di ibukota itu diamankan di Polda Metro Jaya setelah dijebak petugas gabungan dari tiga instansi ini. Awalnya, Organda memesan layanan taksi Uber sebanyak delapan unit, tapi taksi yang hadir ke lokasi pemesanan hanya lima unit.

Begitu sampai di lokasi pemesanan, kelima taksi tersebut diminta mengantar petugas Organda dan kepolisian yang menyamar sebagai penumpang ke kawasan SCBD.

Petugas Organda dan kepolisian yang menyamar sebagai penumpang, kemudian menggiring lima pengemudi taksi Uber ke halaman Polda Metro Jaya ketika melintas di kawasan SCBD. Lima pengemudi taksi Uber tersebut pun langsung diamankan berikut kendaraannya.