Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lulung Tuding Ahok Tak Tulus Berantas Korupsi

Abraham Lunggana atau Haji Lulung tak melihat niat tulus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberantas korupsi.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
zoom-in Lulung Tuding Ahok Tak Tulus Berantas Korupsi
Tribunnews.com/Adi Suhendi
Abraham Lunggana atau Haji Lulung dalam diskusi Menakar Peluang Ahok Maju Sebagai Calon Independen di Press Room Balai Kota, Jumat (26/6/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak hal yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hanya pencitraan, menurut Abraham Lunggana atau Haji Lulung. Salah satunya soal pemberantasan korupsi.

"Bukan niat tulus bongkar kasus korupsi. Siapa di negeri ini tidak sepakat bongkar korupsi? Semua sepakat. Tapi dalam persoalan ini kami lihat dari perspektif politik. Pak Ahok terlihat jelas memberantas korupsi ini, beliau mencari pencitraan," ucap Lulung dalam diskusi 'Menakar Peluang Ahok Maju Sebagai Calon Independen' di Ruang Wartawan Balai Kota Jakarta, Jumat (26/6/2015). 

Politikus PPP ini tak begitu yakin Ahok bisa terpilih kembali sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2017 kendati mengantongi syarat jumlah dukungan maju sebagai calon independen yang ditetapkan KPU terpenuhi.

Lulung beralasan, Ahok menabrak undang-undang, peraturan pemerintah. Ia juga merotasi pimpinan pada kedinasan tidak sampai setahun berjalan, hanya tiga bulan. Selain itu ada ancaman.

Ia meyakini apa yang ditempuh dan digaungkan Ahok soal pemberantasan korupsi selama ini tidak lain untuk mencari citra positif masyarakat. Termasuk ketika membongkar dana siluman dan proyek yang ada di APBD DKI Jakarta. 

Lulung mencontohkan untuk proyek pengadaan UPS, seharusnya Ahok mengevaluasi terlebih dahulu. Ia harus tahu persis proses lelang UPS terjadi dan siapa calon pemenang tendernya.

Berita Rekomendasi

"Seharusnya ULP dipanggil dulu, siapa calon pemenangnya, verifikasi perusahaannya, badan hukumnya jelas tidak. Setelah diverifikasi perusahaan itu ditinjau, ada tidak keberadaannya. Persoalannya kita tahu, PT-nya tidak ada," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas