Kasus Pesta Bikini SMA Berujung Damai
Perseteruan antara Event Organizer dengan sembilan SMA terkait pencatutan nama penyelenggaraan pesta bikini berakhir damai.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perseteruan antara Event Organizer, Divine Production dengan sembilan SMA terkait pencatutan nama penyelenggaraan pesta bikini berakhir damai.
Ini terjadi setelah para pihak menandatangani perjanjian damai. Perjanjian perdamaian tersebut diinisasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Ketua Divine Production, Immanuel Siregar, mengatakan sejak awal pihak sekolah tidak memberikan izin dan mengetahui acara tersebut sehingga tercantumnya nama sekolah adalah kekhilafan pihaknya.
“Kami menyampaikan permintaan maaf sebagai pihak yang menyelenggarakan acara "Splash After Class" dengan menggunakan video sebagai promosi acara. Kami meminta maaf kepada semua pihak seperti dinas pendidikan dan nama sekolah yang dicatut,” ujar Immanuel, Rabu (1/7/2015).
Dia menjelaskan peristiwa tersebut menjadi pembelajaran. Dia berharap agar pihak sekolah dan dinas pendidikan membuka pintu maaf dan bersepakat damai serta mencabut laporan kepolisian.
Sebagai bentuk pertanggungjawab atas perbuatannya, pihak Divine Production menyatakan membubarkan diri per awal Juni.
Upaya permintaan maaf tersebut membuat delapan SMA tersebut akan mencabut laporan di Mapolda Metro Jaya. Sebelumnya, Kepala SMAN 29 Jakarta, Ratna Budiarti melaporkan ke SPKT Polda Metro Jaya pada 28 April 2015. Ratna membuat laporan mewakili tujuh sekolah lainnya.
“Perdamaian terkait laporan dari Ibu Ratna, Kepala Sekolah SMAN 29 Jakarta, selaku perwakilan sembilan sekolah yang membuat laporan. Tadi siang pihak Divine Production dan Ibu Ratna datang ke Polda dan menandatangi surat perdamaian," tutur Kuasa Hukum Divine Production, Aditya Sembadha.
Sementara, mengenai laporan yang dibuat oleh pihak SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, rencananya perwakilan Divine Production akan bertemu dengan perwakilan pihak sekolah.
Sebab, pihak sekolah itu membuat laporan secara terpisah dengan delapan sekolah lainnya. Laporan tersebut dibuat di Krimsus Polda Metro Jaya pada Senin 27 April 2015.
"Untuk SMA Muhammadiyah, ada persyaratan, tetapi belum bisa di share ke media, karena sifatnya masih rahasia kesepakatan bersama. Jadi nanti dibuat kesepakatan perjanjian perdamaian," ujarnya.
Sebelumnya, undangan pesta bikini di sebuah hotel di kawasan Gunung Sahari sempat membuat heboh laman Youtube. Semula, acara itu digelar 25 April 2015 dalam rangka perayaan kelulusan pelajar di sejumlah SMA yang berada di Bekasi dan Jakarta. Namun acara dibatalkan oleh EO karena banyak mendapat respon negatif dari masyarakat.