Suka-Duka Kepala Humas KAI Hadapi Lebaran
Kepala Humas PT KAI Daop 1, Bambang S Prayitno berbagi cerita tentang suka-duka yang ia alami
Penulis: Valdy Arief
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Humas PT KAI Daop 1, Bambang S Prayitno berbagi cerita tentang suka-duka yang ia alami selama bekerja di perusahaan kereta api nasional.
Bambang yang sudah bekerja di PT KAI sejak tahun 1986 mengaku terkadang masih merasa sedih saat harus berlebaran tidak bersama keluarga.
"Memang sedih, kalau begitu selesai salat Ied tidak bisa bertemu keluarga," ujar Bambang kepada Tribunnews di Posko Humas DAOP 1 Stasiun Pasar Senen, Selasa (14/7/2015).
Pria yang sudah pernah ditugaskan ke Palembang dan Bandung ini, juga menceritakan bahwa saat lebaran di Palembang ia pernah kesulitan mencari makanan usai salat Ied dan harus meminta pada temannya.
"Pernah waktu Saya tugas di Palembang, selesai salat ied, Saya dengan teman muter-muter cari makanan dan tidak dapat," ceritanya.
"Setelah pusing cari makanan, kami hubungi teman yang tinggal di Palembang, minta dikirim makanan," tambahnya sambil tertawa.
Ia bercerita pada 2013 bertugas di Palembang dan pada tahun lalu bertugas di Yogyakarta.
Bagi bapak yang selalu sabar menghadapi pertanyaan dari awak media tiap harinya, Idul Fitri kali ini akan menjadi yang terberat baginya, karena ia baru saja ditinggal sang istri yang meninggal bulan lalu.
"Lebaran kali ini yang terberat bagi saya, karena istri saya baru meninggal bulan lalu," ungkapnya.
Ia juga menyatakan, meski harus tidak mudik dan terkadang tidak berlebaran bersama keluarga, anak-anaknya sudah terbiasa. Walau terkadang protes.
"Untungnya saya sudah kerja sejak bujangan, jadi anak saya sudah biasa, kadang ada protes tapi mereka bisa pahami," ujarnya.
Baginya, meskipun ia tidak bisa mudik ke kampung halaman, namun dirinya merasa senang karena bisa membantu orang yang ingin bertemu keluarga masing-masing.
"Senangnya disini itu kita berbagi, meski kami tidak bisa pulang kampung, tapi kami bisa bantu orang lain pulang kampung," akhirnya.