TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Diduga terlibat cekcok, lebih dari 20 sopir taksi gelap yang biasa beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta diberi pelajaran oleh anggota Marinir. Tidak terima dengan perlakuan para Marinir, para sopir taksi ini pun melapor ke polisi.

Informasi yang dihimpun Warta Kota, insiden ini terjadi pada Jumat (17/7/2015) dini hari lalu. Berawal dari cekcok para sopir taksi gelap dan beberapa anggota Marinir, para sopir akhirnya digelandang Marinir ke area pemadam kebakaran Bandara Soekarno-Hatta, dan diberi pelajaran.

Akhirnya, sebanyak 29 sopir taksi gelap melapor ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Mereka mengaku dianiaya oleh beberapa anggota Marinir dengan cara dipukuli di bagian punggung hingga memar dan merah-merah.

Pihak Polresta Bandara Soekarno-Hatta sendiri membenarkan mereka menerima laporan kejadian tersebut. Polisi juga membenarkan bahwa para penganiaya para sopir taksi gelap adalah Marinir.

"Ya, benar, korbannya para sopir taksi gelap. Mereka mengaku dipukuli Marinir di area bandara. Kasus sudah ditangani oleh Polisi Militer Angkatan Laut Indonesia," ujar sumber Warta Kota yang merupakan salah satu anggota Polresta Bandara Soekarno-Hatta itu.

TNI Angkatan Laut membenarkan bahwa orang-orang yang memberi pelajaran kepada puluhan sopir taksi gelap di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (17/7) dini hari lalu. Para Marinir melakukan hal tersebut karena sopir taksi gelap sudah meresahkan penumpang.

Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, lebih dari 20 sopir taksi gelap yang biasa beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta diberi pelajaran oleh anggota Marinir. Tidak terima dengan perlakuan para Marinir, para sopir taksi ini pun melapor ke polisi. (Banu Adikara)