Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasar Gembrong Dulu dan Kini

Selama ini Pasar Gembrong dikenal sebagai pusat grosir mainan anak-anak

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Pasar Gembrong Dulu dan Kini
TRIBUNNEWS.COM/SEPTYONAKA TRIWAHYUDI
Pasca terbakarnya pemukiman padat di RT 12/02, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur atau dikenal dengan lokasi grosiran mainan murah Pasar Gembrong , Rabu (05/08/2015). Tampak warga masih sibuk merapihkan puing puing sisa kebakaran. Terjadinya Kebakaran Pasar Gembrong, Selasa (4/8/2015), diduga disebabkan hubungan pendek arus listrik. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. (Tribunnews.com/MG/Septyonaka Triwahyudi) 

Penulis, Ikhsan Digdo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana merevitalisasi Pasar Gembrong. Ahok berniat membangun pasar yang menjual berbagai mainan itu menjadi lebih besar. Selama ini Pasar Gembrong dikenal sebagai pusat grosir mainan anak-anak. Jauh sebelumnya , pasar yang berlokasi di daerah Jatinegara Jakarta Timur ini, adalah pasar yang menjual berbagai macam sayuran oleh warga sekitar.

"Disebut Pasar Gembrong sih karena dulunya terkenal dengan pasar sayuran. Kemudian disebut dengan Pasar Gembrong," kata seorang tukang parkir Paasar Gembrong saat ditemui, Kamis (6/8/2015) .

Mukhtar, salah seorang pemilik kios di Pasar Gembrong kemudian berkisah, awalnya, pasar yang menjadi tempatnya mencari nafkah, tidak terlalu dipadati oleh banyak penjual, hingga pada akhirnya di tahun 2003, para penjual berdatangan dan mulai ikut berjualan di pasar tersebut.

"Dulu saya termasuk orang pertama yang berjualan disini hingga akhirnya banyak orang yang mengikuti saya berjualan disini," ungkap Mukhtar.

Para penjual mainan di Pasar Gembrong, Mukhtar menuturkan, awalnya hanya menjual alat tulis, juga aksesoris seperti kalung dan gelang. Alasan para penjual mengganti barang dagangannya dengan mainan dikarenakan harga aksesoris yang tidak stabil dan sering berganti model sehingga suka membuat para pedagang menjadi rugi.

Pak Mukhtar menyatakan bahwa menjual mainan lebih mudah karena harga mainan stabil dan model mainan tidak berganti dalam waktu yang cepat. Omset yang didapatkan oleh Pak Mukhtar bisa mencapai hingga 3 juta setiap harinya. Namun, dalam satu tahun akhir ini omset yang didapat Pak Mukhtar menurun hingga satu juta perharinya.

Berita Rekomendasi

"Saya sudah mulai berjualan di Pasar Gembrong sejak tahun 1998," Eva kemudian menimpali. Eva dan Mukhtar adalah salah satu dari pemilik kios di Pasar Gembrong yang dua hari lalu, hangus terbakar. Kebakaran yang terjadi menghanguskan beberapa bangunan semi permanen.

Eva menuturkan, para pedagang di Pasar Gembrong ini mengambil barang dari Pasar Asemka yang terletak di daerah Kota, Jakarta Pusat. Kemudian dijual kepada para pedagang mainan gerobak. Pedagang-pedagang mainan gerobak ini mengambil mainan di pasar Gembrong untuk dijual karena mereka tidak sempat ke Pasar Asemka. Rata-rata para pedagang mainan gerobak bisa berbelanja hingga Rp 1 juta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas