TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebuah truk berwarna putih yang mengangkut daging lokal untuk Operasi Pasar Daging Murah‎ di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (11/8/2015) siang tampak tidak diminati oleh warga sekitar.

Perusahaan Daerah (PD) Dharmajaya telah menyediakan daging lokal sebanyak 2 ton bagi warga yang membutuhkan komoditi yang sedang hilang di pasaran Ibukota Jakarta itu dalam tiga hari belakangan ini.

Udin ‎(35), salah seorang petugas dari PD Dharma Jaya menuturkan bahwa dalam operasi pasar daging murah pihaknya menyediakan 2 ton untuk masyarakat. Namun, hingga siang hari atau pukul 12.00 WIB, baru terjual daging lokal sebanyak 200 kilogram.

Pantauan Warta Kota, truk itu diberikan spanduk bertuliskan operasi pasar daging murah. Daging sapi lokal itu dijual dengan dua harga yaitu Rp 85.000 daging sapi paha dep‎an dan Rp 89.000 untuk daging sapi paha belakang. Kegiatan ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyuplai kebutuhan daging sapi di masyarakat.

Salah seorang pembeli, Hadi (51) menuturkan bahwa dirinya hanya coba-coba untuk membeli daging sapi di pasar murah itu. Dia mengaku tidak mengetahui kualitas daging yang dijual. Sehingga, dia akan mencobanya di rumahnya, Jalan Kebagusan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Ini saya baru mau coba dagingnya. Ngga tahu kualitasnya seperti apa," kata dia kepada Warta Kota saat pembelian daging sapi lokal, Selasa (11/8).

Dia menjelaskan sudah tiga hari peredaran daging di Pasar Minggu sudah tidak ada. Sehingga, dia kesulitan untuk mendapatkan komoditi tersebut untuk kebutuhan rumah tangganya.

"Ini cuman buat masak dirumah saja dan saya ngga jualan kok," tuturnya.

Untuk harga daging sapi di operasi pasar menurutnya cukup murah yaitu Rp 85.000. Pasalnya, sebelum ada aksi mogok para penjual daging sapi harga dipasaran bisa mencapai Rp 120.000 sampai Rp 130.000.

"Sekarang sih lumayan murah harga di operasi pasar dibanding harga dipasaran. Semoga, harga daging sapi bisa turun," tuturnya. (Bintang Pradewo)