Ribuan Nasi Bungkus Untuk Pendemo
Sementara itu, para pelaku bisnis khawatir aksi demo akan mengganggu aktivitas perekonomian di Jakarta
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menyiapkan keperluan para pendemo, mulai dari toilet, ambulan, termasuk nasi kotak atau nasi bungkus. Pada pelaksanaanya hari ini, para pendemo akan diarahkan ke kawasan Monumen Nasional (Monas).
Seperti diketahui, puluhan ribu buruh menurut rencana akan menggelar aksi demonstrasi di beberapa titik di Jakarta, Selasa (1/9/2015) ini. Salah satu sasaran demo para buruh adalah Istana Merdeka.
Menurut Ahok, pihaknya akan menerapkan konsep penertiban demo seperti di London, Inggris, yaitu dengan menjadikan salah satu lokasi untuk menampung para pengunjuk rasa. Apalagi DPR, juga akan membuat lokasi khusus untuk para pengunjuk rasa di gedung baru nanti.
"Jadi, kami berencana, akan melakukan pertemuan dengan para buruh untuk bernegosiasi. Nah, saya kira paling tepat bukan datang ke Kemenakertrans (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi) atau Kemenkes (Kementerian Kesehatan), karena jalan bakal macet. Jadi, saya tawarkan kalau mau bertemu para buruh, saya bersedia menyediakan tempat ini biar buruh datangnya deket. Saya siapin makan, deh," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (31/8).
"Besok (Selasa ini) kan ada demo buruh besar-besaran. Kami mau mulai uji coba orang berdemo itu kita arahkan ke Monas," ujar Ahok
Di kawasan Monas tersebut, pihaknya akan menyiapkan ambulans. Sementara, untuk toilet memang sudah disiapkan untuk para pengunjung sebelumnya.
"Jadi, saya kira mungkin salah satu tempat yang disiapkan adalah Monas untuk para pendemo. Di situ disiapin toilet dan ambulan. Mungkin wartawan juga ada tenda booth-nya pakai AC biar kalian bisa nongkrong di situ. Orang demo kan cuma pengen masuk TV saja kan supaya bisa ngomong," katanya.
Serentak 20 provinsi
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, ribuan buruh direncanakan akan berjalan kaki (long march) dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Istana Merdeka di Jalan Medan Utara, Selasa (1/9) ini. Mereka menuntut pemerintah untuk segera mengatasi persoalan ekonomi. Mereka khawatir, situasi perekonomian yang memburuk akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap buruh.
"Besok (hari ini-red), buruh akan melakukan aksi unjuk rasa serentak di 20 provinsi. Di Jakarta, kami rencanakan long march dari Bundaran HI ke Istana Merdeka," kata Said.
Pilihan unjuk rasa di hari kerja, kata Said, sama sekali tak dimaksudkan untuk menyulitkan warga Ibu Kota. "Ini adalah aksi damai. Aksi yang tidak bermaksud mengganggu kepentingan orang lain," ujar dia.
Dalam unjuk rasa ini, ada sejumlah hal yang akan mereka serukan. "Ada beberapa tuntutan kita kepada pemerintah, yaitu turunkan harga barang dan BBM, meminta pemerintah tidak melakukan PHK, menghentikan masuknya tenaga kerja asing, mengembalikan daya beli masyarakat, jaminan kesehatan harus diperbaiki, jaminan pensiun tidak boleh ada diskriminasi antara buruh dan PNS maupun yang lain, dan penegakan aturan keselamatan kerja," tutur Said.
Unjuk rasa tersebut akan dimulai pukul 08.00. Para buruh dari luar Jakarta seperti Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang akan masuk ke Jakarta. Mereka akan berjalan kaki dari Bunderah HI menuju Istana Merdeka. Unjuk rasa baru akan berakhir sore hari.
11.000 petugas