Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KRL 12 Gerbong Dijalankan, Penumpang Keluhkan Peron Stasiun yang Kurang Panjang

Pengoperasian KRL yang didatangkan dari Jepang tersebut dilakukan untuk melayani penumpang yang terus bertambah

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in KRL 12 Gerbong Dijalankan, Penumpang Keluhkan Peron Stasiun yang Kurang Panjang
Tribunnews.com/Willy Widianto
Kesibukan di stasiun Cilebut, penumpang yang hendak ke Jakarta menunggu KRL Commuter Line yang baru saja tiba di jalur 2 stasiun yang berada di wilayah Kabupaten Bogor tersebut.Mulai Rabu(16/9/2015) PT KAI Commuter Jabodetabek mulai mengoperasikan KRL 12 gerbong untuk melayani penumpang yang semakin bertambah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek Rabu(16/9/2015) mulai mengoperasikan KRL Commuter Line 12 gerbong.

Pengoperasian KRL yang didatangkan dari Jepang tersebut dilakukan untuk melayani penumpang yang terus bertambah untuk tujuan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi.

"Mulai hari ini dioperasikan KRl dengan 12 rangkaian untuk tujuan Jakarta Kota dan Jatinegara,"ujar Petugas KCJ di Stasiun Cilebut melalui pengeras suara.

KRL dengan 12 gerbong tersebut sebagian besar dijalankan di jam-jam padat seperti berangkat kantor di pagi hari dan sore hingga malam hari.

Berdasarkan pemantauan Tribunnews di stasiun Cilebut, Bojonggede dan Citayam, pengumuman atau sosialisasi mengenai pengoperasian KRL 12 gerbong sudah terpasang menggunakan spanduk di peron-peron stasiun.

Imbauan tersebut selain memberitahu kepada pengguna KRL Commuter Line juga mengimbau agar berhati-hati saat naik atau turun dari KRL Commuter Line 12 gerbong.

Sebab, panjang peron mayoritas di stasiun-stasiun yang dilintasi KRL Commuter Line belum memadai untuk rangkaian 12 gerbong.

Berita Rekomendasi

Karenanya, banyak penumpang yang harus loncat saat turun atau naik dengan dipapah petugas karena tidak kebagian peron stasiun yang cukup tinggi.

Salah satu yang mengalami hal tersebut adalah Marlina, penumpang KRL tujuan Cilebut ini saat hendak turun dari gerbong wanita yang berada di paling belakang rangkaian harus sedikit bersusah payah melompat dari atas kereta karena tidak kebagian peron.

"Biasanya kalau di Cilebut gerbong paling belakang dapat peron, sekarang enggak, jadi loncat deh,"katanya.

Hal serupa juga dialami Eko, penumpang KRL tujuan Jakarta Kota. Ia berharap PT KAI Commuter Jabodetabek membenahi infrastruktur terlebih dahulu sebelum menambah jumlah gerbong.

"Kalau kaya begini kan yang susah penumpang, pas buru-buru enggak kebagian peron,"ujar Eko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas