Seven Eleven Tebet Dirampok Kawanan Bersenjata Api
Kawanan perampok yang ditutupi masker warna hitam itu berhasil menggondol uang sebesar Rp20 juta
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebuah mini market Seven Eleven di Jalan KH Abdulah Syafei, Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2015) dini hari disatroni kawanan perampok bersenjata api.
Kawanan perampok yang ditutupi masker warna hitam itu berhasil menggondol uang sebesar Rp20 juta dari brankas mini market itu.
Kapolsek Tebet, Kompol I Ketut Sudarma menuturkan bahwa peristiwa perampokan itu terjadi saat kondisi di wilayah itu sedang sepi. Tiba-tiba datanglah kawanan perampok yang menyatroni mini market itu. Dengan senjata api, mereka menakut-nakuti karyawan mini market 24 jam itu.
Kejadian berawal pada pukul 02.30 WIB. Dimana, ada tiga orang yang memakai penutup wajah masuk ke dalam mini market dengan tiga lantai itu. Kemudian, para pelaku menodongkan pistol kepada tiga orang karyawan yang sedang bekerja disana.
"Berdasarkan keterangan saksi satu pelaku menggunakan masker hitam dan dua pelaku menggunakan kaca mata hitam dan peci," kata Sudarma saat dihubungi di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (16/9).
Setelah itu, kawanan perampok itu menodongkan pistol kepada tiga karyawan yaitu Fikri (26), Friska (19), dan Risky (20). Pelaku mengancam dan menyekap para karyawan di kamar mandi.
"Untuk pistolnya sendiri kita belum tahu rakitan atau bukan. Namun, masih terus kita selidiki," ucapnya.
Tiga orang karyawan itu diancam untuk dilukai kalau korban tidak memberikan uang yang berada di dalam brankas. Sehingga, mereka menyerahkan dan membuka brankas. Dari dalam brankas, pelaku mengambil uang puluhan juta rupiah.
"Uang dalam brankas senilai Rp 20 juta diambil para pelaku," ucapnya.
Para pelaku juga merusak dan mengambil barang bukti decoder Circuit Closed of Television (CCTV). Hal ini dilakukan untuk menghilangkan jejak mereka.
"Decoder CCTV dirusak oleh para pelaku. Jadi kami kesulitan mendeteksi para pelaku," tuturnya.
Pantauan Warta Kota, mini market yang mempunyai tembok berwarna abu-abu itu tetap beraktifitas dengan normal. Pembeli dan penjual tampak sekilas tidak terjadi kejadian perampokan itu. Padahal, pada malam kejadian, pihak kepolisian sudah memberikan garis polisi berwarna kuning.
Para petugas mini market pun tidak mau berkomentar atas kejadian perampokan itu. "Itu yang kerja shift malam mas. Saya ngga tahu apa-apa," tutur salah seorang pria pegawai mini market itu. (Bintang Pradewo)