Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekolah SD 07 Dinilai Lakukan Pembiaran Sehingga Murid Tewas Dianiaya

Aris mengatakan kejadian berawal saat sekolah mendapatkan promosi suatu produk yang disertai dengan lomba

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sekolah SD 07 Dinilai Lakukan Pembiaran Sehingga Murid Tewas Dianiaya
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Karisah (27), ibunda Ardiansyah, mengagungkan nisan makam anaknya dengan rencengan bunga saat pemakaman di TPU Wakaf Bungur, Sabtu (19/9/2015). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Aris Merdeka Sirait menilai adanya pembiaran yang dilakukan sekolah dalam kasus penganiayaan hingga berujung tewasnya, NAA (8), siswa kelas II SD N 07 Kebayoran Lama Utara. Hal itu diketahui setelah Komnas PA melakukan investigasi dalam kasus tersebut.

Aris mengatakan kedua anak tersebut sudah berseteru sejak kelas I SD. "Mereka dari keluarga miskin. Si korban hampir tidak meneruskan sekolah karena sering di bully," kata Aris di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Kepala Sekolah SDN 07 Kebayoran Lama itupun telah mengetahui persoalan tersebut. Namun keduanya tidak dipisahkan. "Akhirnya ya itu akumulasi," katanya.

Dalam pemeriksaa, Aris mengatakan kejadian berawal saat sekolah mendapatkan promosi suatu produk yang disertai dengan lomba menggambar. Kedua anak itu ikut dalam perlombaan tersebut. Kemudian keduanya berseteru dan saling mengejek orangtua masing-masing.

"Ini akumulasi, pukulan jatuh ke lantai, lalu dipukul lagi di belakang (kepala). Ini tanggungjawab pidana kepala sekolah dan guru," ujarnya.

Ia melihat sekolah terburu-buru dalam menyikapi kasus tersebut dengan mengeluarkan pelaku. Aris mengatakan pelaku memiliki hak anak karena belum berusia 12 tahun sehingga tidak melalui pengadilan.

BERITA REKOMENDASI

"Dia tidak lewat pengadilan tetapi diluar pengadilan, ini sistem diversi, keluarga korban memaafkan, keluarga pelaku minta maaf. Lalu ada psikolog," ujar Aris.

Diketahui, peristiwa kekerasan terjadi di salah satu sekolah dasar di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Seorang anak laki-laki berinisial NAA (8) meninggal dunia setelah dipukul saat berkelahi dengan temannya, R (8).

Peristiwa terjadi saat kedua anak tersebut sedang mengikuti lomba menggambar di sekolah dasar itu pada Jumat (18/9) sekira pukul 09.00 WIB. Mereka saling berkelahi satu sama lain.

Pelaku memukul di bagian dada dan menendang bagian kepala hingga korban terjatuh yang mengakibatkan korban mengalami luka bagian kepala bagian belakang dan dada.

Atas kejadian tersebut, korban dibawa ke Puskesmas Kebayoran Lama pada Jumat sekira pukul 10.00 WIB. Guru membawa korban dalam keadaan sadar.

Pihak puskesmas tidak sanggup menangani langsung sehingga korban diarahkan ke RS.Fatmawati, sekira jam18.00 WIB korban meninggal di RS.Fatmawati.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas