Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis Ekonomi, Pemotongan Hewan Kurban di Jakarta Turun 30 Persen

Krisis ekonomi global berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Krisis Ekonomi, Pemotongan Hewan Kurban di Jakarta Turun 30 Persen
Warta Kota/Nur Ichsan
Hewan kurban 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Krisis ekonomi global berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Penurunan daya beli tercermin pada jumlah pemotongan hewan kurban selama Hari Raya Idul Adha 2015/1436 Hijriah.

Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinas KPKP) Provinsi DKI Jakarta mencatat, penurunan jumlah hewan kurban yang disembelih pada tahun ini mencapai 30 persen dibandingkan tahun lalu.

"Di Jakarta terjadi penurunan cukup signifikan. Fokus ke daya beli berkurang. Tahun lalu, sampai 43.679 ekor yang disembelih. Pada tahun ini cuma 70 persen dibanding tahun lalu, yakni hanya 30.663 ekor," ujar Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Darjamuni, Senin (28/9).

Selama Hari Raya Idul Adha 2015/1436 Hijriah, Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta melakukan pengawasan, pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban.

Tugas itu dilakukan sejak 8 September sampai 26 September di lima wilayah kota administrasi dan satu kabupaten Kepulauan Seribu.

Berita Rekomendasi

Darjamuni menjelaskan, pengawasan dan pemeriksaan di 1.266 titik lokasi tempat penampungan hewan dengan rincian hewan kurban sapi sebanyak 23.462 ekor, kerbau sebanyak 338 ekor, kambing sebanyak 57.298 ekor dan domba sebanyak 4.801 ekor.

Dalam pengawasan dan pemeriksaan, sebanyak 855 petugas dilibatkan.

Selain petugas dari Suku Dinas KPKP yang berjumlah 480 orang, pihak Dinas KPKP juga mengajak unsur-unsur terkait lainnya yang terdiri dari 300 orang mahasiswa IPB, 50 orang dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan 25 petugas Kementerian Pertanian.

Selama melakukan pengawasan dan pemeriksaan, para petugas mendata hewan-hewan yang akan dijual dan disembelih, melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara keseluruhan, memberikan anti stres dan pengobatan kepada hewan, mengambil sampel ulas darah dari beberapa hewan untuk memeriksa adanya kemungkinan penyakit antrak pada hewan, memeriksa umur hewan, dan pemberian stiker.

"Dari hasil pemeriksaan itu diketahui hewan yang sakit karena menderita stres, sakit mata dan luka-luka sebanyak 322 ekor, hewan catat sebanyak empat ekor dan hewan tidak cukup umur sebanyak 335 ekor," tuturnya.


Untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, pihak Dinas KPKP melakukan pemeriksaan hewan-hewan yang akan disembelih, memeriksa daging kurban, mengawasi hygine dan sanitasi tempat pemotongan, pengambilan sampel daging oleh laboratorium Kesmavet-UPT Pelayanan Kesehatan Hewan, Teknologi Peternakan dan Pegujian Mutu Hasil Peternakan serta pendataan hewan.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap 1.494 lokasi pemotongan itu, jumlah hewan sapi sebanyak 8.026 ekor, kerbau sebanyak 150 ekor, kambing sebanyak 20.463 ekor, dan domba sebanyak 2.024 yang disemblih. Total 30.663 ekor dinyatakan layak dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat," tambahnya.

Darjamuni menambahkan, salah satu alasan mengapa jumlah pemotongan hewan kurban di daerah DKI Jakarta mengalami penurunan karena pedagang hewan menyuplai untuk daerah di luar ibu kota, seperti di Bekasi, Bogor, dan Tangerang.

Selain itu, untuk hewan kurban yang tidak terpotong, dilakukan pengembalian ke daerah asal, seperti di Jawa Timur, NTB, dan NTT. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas