Cegah Rabies, Pemerintah DKI Jakarta Awasi Penjual Makanan Daging Anjing
Di pasar Pasar Senen, Jakarta Pusat, sebuah depot menjual kari anjing.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas pecinta masakan berbahan baku daging anjing di Jakarta merasa terancam. Perintah Gubernur Jakarta untuk menyelidiki penjualan daging anjing guna mengatur perdagangan daging ini membuat para pengawas mengelilingi sejumlah restoran di ibukota.
Tidak ada peraturan tentang konsumsi daging anjing di Indonesia dan masakan ini adalah masakan populer di kalangan sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta.
Namun Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, telah memerintahkan penyelidikan di tengah kekhawatiran adanya penyebaran penyakit seperti rabies.
Di pasar Pasar Senen, Jakarta Pusat, sebuah depot menjual kari anjing.
"Saya menggunakan sereh, lengkuas (jahe), kemangi, bawang merah -itu saja. Kemudian dagingnya ditumis sampai menjadi lebih lembut," ujar Rosline, sang tukang masak.
Pemilik depot, Manuasa, tersinggung oleh kunjungan beberapa karyawan Dinas Peternakan Jakarta, yang menanyainya tentang bagaimana dan dari mana ia mendapatkan daging anjing tersebut.
"Mereka menanyakan saya dari mana anjing itu berasal dan apakah ia membawa penyakit, lalu saya bilang, 'Saya telah makan ini sejak masih kecil, nenek moyang kami juga makan ini, tapi mereka tak sakit'," tuturnya.
Ia meneruskan, "Kami hanya makan satu jenis anjing. Kami tak makan anjing peliharaan atau anjing polisi, hanya anjing jalanan, yang diurus dengan baik dan bersih."
Tapi bagaimana Manuasa mengetahui anjing yang ia makan dan sajikan kepada pelanggan itu bebas penyakit?.
"Kami bisa melihat saat anjingnya disembelih. Kami bisa melihat apakah anjing itu bersih atau tidak, kami tak membeli yang kotor. Saya melihatnya dipotong, saya sering menyembelihnya sendiri," ujar Manuasa.
Peraturan tentang daging anjing dianggap sensitif
Pengawas ternak mengatakan, anjing-anjing itu bersumber dari lokasi terdekat, meskipun tak ada rumah jagal.
Sri Hartari adalah inspektur kepala yang melakukan sidak di Pasar Senen.
"Kami ingin menjaga Jakarta bebas rabies - kami telah bebas dari rabies sejak tahun 2004," katanya.