Heli Belum Ditemukan, Keluarga Capt Teguh Pasrah
Sebelum jadi penerbang sipil, Teguh adalah Penerbang TNI AU dengan pangkat terakhir Letkol Penerbang.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Keluarga dan kawan pilot helikopter EC 130, Capt Teguh Mulyatno masih menunggu kabar lebih lanjut pencarian helikopter yang hilang kontak di Sumatera Utara pada 11 Oktober kemarin.
"Kami pasrah saja, dan berharap yang terbaik dari kejadian ini. Kami tidak mau berkesimpulan apa-apa dulu," ujar Yudhoyono, salah satu kawan Teguh saat ditemui di kediaman Teguh, di Perumahan Villa Asean Blok A-5 RT 05/09, Kelurahan Pondok Cabe Udik, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Selasa (13/10).
Yudhoyono mengatakan, Teguh merupakan seorang pilot helikopter dengan skill mumpuni. Sebelum jadi penerbang sipil, Teguh adalah Penerbang TNI AU dengan pangkat terakhir Letkol Penerbang.
"Beliau sudah terbang dari tahun 1983. Kemampuan terbangnya sudah tidak diragukan lagi sebetulnya," kata Yudhoyono lagi.
Yudhoyono mengatakan, perwakilan dari keluarga Teguh di rumah juga sudah ada yag berangkat ke Medan.
"Anaknya yang paling besar sudah jalan ke Medan. Istri dan yang lainnya tidak ikut, istirahat di rumah," kata Yudhoyono.
Pantauan Warta Kota di lokasi, rumah Teguh masih didatangi keluarga dan kerabat. Pihak keluarga sendiri masih menolak berbicara terkait kasus ini.
Untuk diketahui, helikopter carteran tersebut berisi lima orang, yakni pilot Teguh Mulyatno, teknisi Hari Poerwantono (57), dan tiga penumpang bernama Fransiskus Subihardayan (22), Nurhayanto (46), dan Sugianto (47). Helikopter saat itu sedang terbang dari Pulau Samosir menuju Bandara Kualanamu Deli Serdang. (Banu Adikara)