Jalur Kereta ke Tanjung Priok Mulai Dibangun
PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memulai pengerjaan konstruksi jaringan kereta api ke pelabuhan JICT Tanjung Priok
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan memulai pengerjaan konstruksi jaringan kereta api ke pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) di Tanjung Priok.
Jika tak ada aral melintang, pelaksanaan proyek fasilitas transportasi darat ini akan dimulai bulan ini.
Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin memastikan, proses konstruksi akan dimulai. "Alat berat sudah kami siapkan," kata Agus kepada Kontan, Senin (12/10/2015).
Walaupun rencana membentangkan rel sampai ke pelabuhan itu sudah dekat, namun manajemen KAI saat ini belum menuntaskan seluruh proses pembayaran pembebasan lahan. Ada beberapa warga penerima dana pembebasan lahan belum menyelesaikan administrasi ahli waris. "Padahal kami tinggal bayar saja," terang Agus.
Dalam penjelasan Agus, secara prinsip pembebasan lahan tak ada masalah. Sehingga Agus yakin pengerjaan konstruksi tetap berjalan sesuai rencana Jika konstruksi kereta berlangsung mulai pertengahan Oktober 2015, maka proyek ini ditargetkan rampung Februari 2016.
"Awal Maret 2016 nanti, prasarana kereta api pelabuhan sudah bisa dioperasikan," jelasnya. Pembangunan konstruksi kereta api ke JICT ini meliputi rel kereta sepanjang 1,5 kilometer yang menghubungkan Stasiun Pasoso sampai JICT. Selain rel, akan ada bangunan stasiun, container yard dan fasilitas bongkar muat.
Adapun jalur yang dibangun akan memutar dari jalur rel sejak zaman Belanda yang tidak terpakai karena rusak dan telah ditutup beton oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. "Jalurnya berbeda dengan sebelumnya. Akan memutar dari jalur yang sebelumnya ditutup dengan beton," jelas Agus.
Dengan adanya rel kereta ini, pemerintah berharap kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok bisa berkurang sekitar 30 persen, dan mengurangi biaya angkut barang sampai 50 persen ketimbang menggunakan angkutan truk. Untuk membangun jaringan rel ini, PT KAI dan merogoh investasi senilai Rp 70 miliar. (Pamela Sarnia)