Polisi Periksa Empat Saksi, Termasuk Penjaga Toilet
Empat saksi yang diperiksa yakni seorang karyawan rumah makan Borneo 28, seorang sekurity Mall Alam Sutera, dan dua penjaga toilet.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak empat orang saksi diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait ledakan di toilet Mall Alam Sutera, Rabu (28/10/2015).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, mengatakan empat saksi itu diperiksa di Polres Tangerang.
Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, empat saksi yang diperiksa yakni seorang karyawan rumah makan Borneo 28, seorang sekurity Mall Alam Sutera, dan dua penjaga toilet.
Berdasarkan keterangan sementara dari para saksi diketahui kejadian bermula pada pukul 12.00 WIB, korban hendak buang air besar di toilet.
Lima menit kemudian ketika sedang buang air besar tiba-tiba terdengar suara ledakan kecil dari tong sampah yang berada di dalam WC tempat korban buang iar besar.
Selanjutkan korban dibawa oleh sekurity Mall Alam Sutera ke Rumah Bersalin dan klinik Dian Permata medika untuk dilakukan pengobatan.
Sementara itu, dua penjaga toilet yang turut diperiksa mengaku saat kejadian ada penjaga toilet yang sedang makan di dekat toilet.
Menurut penjaga toilet lainnya, sejak pukul 10.00 WIB - kejadian, hanya ada dua orang yang masuk ke toilet tersebut.
Penyidik lalu melakukan penyelidikan dan sekitar pukul 14.00 WIB, orang diduga sebagai pelaku berhasil ditangkap di sebuah gedung, di samping Mall Alam Sutra. Pelaku itu berinisial LO.
Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kombes Martinus Hukom membenarkan penangkapan terhadap LO.
" LO merupakan seorang pekerja harian lepas, LO adalah ahli IT yang bekerja di salah satu perusahaan di dekat Mall Alam Sutera," ungkap Martinus.
Martinus menambahkan LO merupakan orang yang sama dengan pelaku bom Mal Alam Sutera pada 9 Juli 2015 lalu.
Diduga motif dibalik ledakan ini ialah pemerasan. Namun hal ini belum dapat terkonfirmasi. LO pun ternyata bukan berasal dari kelompok radikal.
Sementara itu, sumber Tribunnews.com di kepolisian mengatakan selain LO ada pula satu pelaku lainnya yang juga ditangkap yakni AD, dimana AD ialah eksekutor sementara LO diduga sebagai pendana. Mengenai penangkapan satu lagi terduga pelaku berinisial AD, juga belum terkonfirmasi.