Dimas Oky Janji Tingkatkan Ekonomi Kreatif di Depok
Dimas Oky Nugroho janji memberikan kebijakan dan fasilitas untuk meningkatkan potensi kreatif kepemudaan
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon Wali Kota Depok Dimas Oky Nugroho janji memberikan kebijakan dan fasilitas untuk meningkatkan potensi kreatif kepemudaan di kota yang berbatasan dengan Jakarta tersebut.
Dimas yang juga Koordinator Sukarelawan Indonesia untuk Perubahan ini menyayangkan belum adanya program-program pemberdayaan anak muda khususnya di sektor-sektor kreatif oleh negara secara optimal dan terpadu baik pada tingkat daerah, propinsi dan nasional.
Menurutnya, pemuda dari Aceh sampai Merauke memiliki banyak potensi.
Namun kata Dimas, potensi ini terancam hilang karena jurang kesenjangan baik itu di bidang akses informasi, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.
Akibatnya dalam hal kesempatan, perkembangan anak muda Indonesia relatif tumbuh secara tidak merata.
"Program yang terukur terkait dengan revolusi mental dibutuhkan anak-anak muda Indonesia. Sehingga tidak hanya berkualitas secara keilmuan, tapi juga berintegritas dan berkarakter. Ini penting, apalagi MEA sudah di depan mata, saya tidak ingin anak muda bangsa ini menjadi penonton di negerinya sendiri," kata Dimas dalam keterangan yang diterima, Sabtu (30/10/2015).
Untuk Depok, secara konkret Dimas akan membangun sebuah tempat kerja bersama (common working space) untuk para pekerja kreatif di bidang IT.
Dengan keberadaan kampus-kampus unggul di Depok, ia ingin menjadikan Depok sebagai Silicon Valley-nya Indonesia yakni pusat industri ekonomi kreatif di sektor IT, multimedia dan media sosial.
"Insentif, stimulus dan program-program pelatihan baik dalam maupun luar negeri untuk komunitas-komunitas kreatif harus menjadi prioritas.
Peran positif dan kontributif komunitas-komunitas muda ini yang nantinya akan menopang perekonomian Depok ke depan. Kenapa? Karena 70 persen warga Depok berada pada usia muda yang produktif," katanya.
Dimas yang juga berprofesi sebagai entrepreneur di bidang ekonomi kreatif ini membandingkan dengan kota-kota lain di luar yang begitu fokus memberdayakan anak muda dan memberikan kesempatan mereka untuk berkreasi.
Meskipun demikian peran orang tua yang sudah berpengalaman juga salah satu kunci keberhasilan para pemuda ini.
"Antara orang tua dan pemuda harus berkolaborasi, yang tua membimbing yang muda dengan pengalamannya dan yang muda dengan semangatnya mengembangkan dengan ide kreatif untuk bangsa di massa depan," katanya.
Lebih lanjut Dimas berharap para sarjana untuk tidak melamar sebagai PNS jika studinya sudah rampung.
Ia mendorong untuk anak muda menjadi pengusaha dan berwiraswasta. Pemerintah harus didorong memberikan kebijakan yang pro-start up wirausaha muda.