Aksi Mogok Pengendara Go-Jek Disebar di WhatsApp
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi mogok ini didasari pendapatan yang diterima mengalami penurunan
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puluhan pengendara Go-Jek di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (3/11/2015), melakukan aksi mogok mencari penumpang. Ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan perusahaan.
Penyebaran informasi aksi mogok pada hari ini dilakukan melalui media sosial WhatsApp. Hal itu dibenarkan oleh salah satu pengendara Go-Jek, David. “Iya pada mogok,” tuturnya kepada wartawan, Selasa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi mogok ini didasari pendapatan yang diterima mengalami penurunan. Salah satunya trek mengantar penumpang jarak jauh dikurangi dari harga Rp 100 ribu menjadi Rp 75 ribu.
Selain mengurangi subsidi kepada para karyawan, pengelola Go-Jek melakukan pengurangan jumlah karyawan. David, salah seorang pengendara Go-Jek yang dirumahkan.
“Saya mah dari kemarin sudah tidak narik. Dipecat. Tidak tau, saya sudah di suspen. Dari kemarin di-PHK,” kata dia.
Untuk mencegah terjadi hal yang tidak diinginkan, maka pengendara Go-Jek yang memilih bertugas pada hari ini mencopot atribut. Atribut itu seperti helm dan jaket berwarna hijau yang biasa dikenakan saat beroperasi.
Sampai berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari pengelola Go-Jek mengenai aksi mogok para pengendaranya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.