Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fania Tolong Anak Korban Kekerasan Lewat Harpa

Dijelaskan Fania, music menghadirkan perasaan lebih tenang dan rilek bagi pendengarnya.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fania Tolong Anak Korban Kekerasan Lewat Harpa
Ist

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanah air Indonesia begitu indah dari Sabang sampai Merauke. Tapi keindahan tersebut tidak dirasakan oleh beberapa anak Indonesia. Hari indah mereka dirusak oleh tindak kekerasan baik dalam rumah sendiri, maupun lingkungan mmasyaraka, bahkan akhir-akhir ini tindakan kekerasan terhadap anak menunjukan peningkatan yang sangat memperihatinkan.

Fenomena ini membuat miris banyak pihak, tidak terkecuali Fania Muthia, siswa Binus School Simprug, Jakarta. Sebagai anak-anak, dia bisa merasakan betapa kesedihan yang menimpa anak-anak korban kekerasan tersebut.

"Saya masih anak-anak, masih 15 tahun. Melihat anak-anak yang meninggal karena kekerasan, menjadi korban kekerasan, kasihan banget. Tapi saya awalnya tidak bisa ngapa-ngapain," ujarnya dalam acara Child Domestic Abuse (Kekerasan Anak Dalam Rumah Tangga) and Harp Healing Performance, di Suhanna Hall, The energy Building, SCBD Jakarta, Minggu (8/11/2015).




Kemudian terang Fania akhirnya ia menemukan cara untuk berbuat sesuatu bagi korban kekerasan lewat skill yang dia miliki, yaitu musik harpa.

‎"Saya ingin berbuat sesuatu yang baru untuk Indonesia, khususnya terhadap yang menjadi korban kekerasan. Saya memilih music harpa untukcampaign (anti-kekerasan terhadap anak) sekaligus healing," ujarnya.‎

Fania menggubah lima buah lagu dengan music Harpa di bawah bimbingan Harpist terkenal Indonesia, Heidy Awuy. Tiga lagu ciptaannya sendiri, dua lagu atas gubahan terhadap lagu yang ciptaan Musikus terkenal.

Dijelaskan Fania, music menghadirkan perasaan lebih tenang dan rilek bagi pendengarnya. Musik yang indah dan anggun membantu meredam emosi tinggi dan rasa marah, yang merupakan salah satu sebab bagi kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga.

BERITA TERKAIT

Dalam kesempatan sama, Mentor Fania, Heidy Awuy menjelaskan, musik adalah bahasa yang universal yang dibutuhkan oleh jiwa. Ketika musik diperdengarkan atau dimainkan, jiwa kita diberi kesenangan. Bahkan menurut penelitian, musik klasik memberi kecerdasan pada jiwa.

"Harpa adalah salah satu alat musik yang efektif untuk membuat ketenangan," ujarnya.

Dijelaskan Heidy, Harpa bisa untuk healing. Sinar harpa dipetik, mengeluarkan gelombang-gelombang yang bisa menyentuh sel dalam tubuh kita yang bisa membuat ketenangan. "Ketika frekuensi emosi kencang, setelah bertemu dengan musik harpa, bisa meredakan jiwa kita, meredakan emosi seseorang," kata Heidy.‎‎

Interaksi musik dengan jiwa itu cepat sekali, lanjut Heidy. Jiwa kita menyerap sesuatu yang indah. Arah positifnya bisa lebih cepat dengan musik karena kembali ke jiwa, benar-benar bisa dirasakan oleh jiwa seseorang.

Sementara Prof Seto Mulyadi, yang akrab dipanggil Kak Seto, mengatakan kekerasan terhadap anak lebih banyak karena pandangan yang keliru terhadap anak. Orang tua menginginkan anaknya hebat misalkan di bidang matematika, bahasa Inggris, olahraga, atau lainnya. Kadang mereka lupa pada kemampuan anak yang sebenarnya. Kesenjangan antara harapan orang tua dengan kemampuan anak sering menyebabkan kekerasan.‎

Kekerasan anak dalam rumah tangga sangat beragam. Kekerasan verbal seperti membentak, menghardik; kekerasan fisik seperti menjewer, memukul, menendang; dan kekerasan seksual.

Ketika Kak Seto bertanya kepada peserta seminat, siapa yang pernah menjewer anaknya? ada sekitar 15 orang tua yang mengacungan tangan. Tapi ketika ditanya siapa yang pernah membentak anaknya, hampir semua mengacungkan tangannya.‎

Karena itu dalam kesempatan sama Kak Seto menghimbau orang tua untuk lebih kreatif dalam mendidik anak.

"Berbagai tindak kekerasan karena orang tua kurang kreatif, orang tua tidak menggunakan kreatifitasnya. Orang tua harus serba bisa mendongeng, menyanyi, seniman, pelawak, ilmuwan.‎ Impian anak adalah sekolah dan rumah yang ramah. Anak-anak akan bahagia karena kita semua mendidik dengan cinta," kata Kak Seto‎‎.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas