Kapolda: Granat Tangan Diduga Dilempar dari Jalan Raden Inten
Aparat Polda Metro Jaya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di depan pintu masuk Gedung Multipiranti Graha.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat Polda Metro Jaya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di depan pintu masuk Gedung Multipiranti Graha. Olah TKP dilakukan untuk mencari bukti-bukti mengungkap peristiwa ledakan itu.
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, mengatakan informasi ledakan diterima pada Senin (16/11) sekitar pukul 03.30 WIB.
Ledakan diduga karena pelemparan granat tangan yang dilempar orang tidak dikenal (OTK) dari arah jalan Raden Inten ke loby gedung.
"Kalau diperkirakan granat. Dilempar dari jalan ke lobby," tutur Irjen Tito Karnavian ditemui di lokasi, Senin.
Granat tangan dilempar ke arah depan pintu masuk Gedung Multipiranti Graha membuat kaca dan eternit di tempat tersebut mengalami kerusakan.
Pada saat itu, dua orang satpam sedang bertugas jaga malam. Slamet Haryanto (34) berjaga di pos keamanan depan. Sementara Maulana (33) sedang tidur-tiduran sambil bermain handphone di dekat teras.
Pecahan kaca mengenai dada dari Maulana. Setelah kejadian itu, dia dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Kopi, Jakarta Timur.
"Dijaga dua satpam, satu di pos satpam, satu di selasar. Pecahan kaca dari pintu lobby mengenai dada dari satpam. Seorang satpam bukan luka karena granat, tetapi pecahan kaca dan kena dadanya dibawa ke rumah sakit," kata dia.
Setelah mendapatkan petunjuk granat tangan dilemparkan dari arah jalan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, melakukan percobaan.
Dia melempar sebuah botol minuman ke arah gedung. Lokasi gedung dan jalan berjarak sekitar 15 meter. Namun, botol minuman tidak sampai ke arah loby.