100 Anak Yatim, Pemulung dan Tukang Sampah Dapat Santunan Periksa Gigi Gratis
Apalagi gigi dan mulut merupakan gerbang utama masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – 100 anak dari komunitas Panti Asuhan Akhiruz Zaman Bekasi dan Yayasan XS Project untuk para pemulung dan tukang sampah datang ke Jakarta Intercultural School (JIS), untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan gigi gratis.
JIS bersama siswa-siswi SMUnya bekerja sama dengan Obor Berkat Indonesia (OBI) mengadakan 'Dental Screening Day', khusus bagi mereka yang kurang mampu.
Anne Andrews, High School Service Learning Coordinator, menjelaskan acara ini bertujuan membuka akses bagi anak-anak yang kurang mampu untuk mendapat edukasi dan perawatan gigi sejak dini.
"Banyak dari mereka yang kesulitan untuk pergi ke dokter gigi karena faktor biaya dan tidak terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)," kata Anne dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (1/12/2015).
"Berangkat dari hal tersebut, sejumlah siswa SMU kami mengajukan permohonan kepada sekolah untuk mengadakan program pemeriksaan gigi gratis dan pihak sekolah sangat mendukung hal tersebut karena sangat sejalan dengan misi kami yang selalu mengasah kepedulian siswa terhadap isu-isu sosial di masyarakat," katanya.
Melalui berbagai kegiatan sosial yang diadakan sekolah, JIS mengajak siswanya untuk menjalankan perannya sebagai warga masyarakat yang bertanggung jawab dan bagaimana mereka dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Sementara itu penanggung jawab Obor Berkat Indonesia (OBI), Victor Palapessy mengatakan, kegiatan Periksa Gigi Gratis sudah dilaksanakan sejak 2001. OBI sendiri berdiri sejak tahun 1999 dan cakupan layanannya sudah mencapai Sumatera hingga Papua.
"Program kerja sama dengan JIS adalah program kemitraan jangka panjang dan berkelanjutan. Harapannya anak-anak komunitas binaan JIS lainnya yang selama ini belum memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan gigi bisa terbantu," katanya.
OBI memandang kegiatan seperti ini sangat penting sebagai edukasi awal terhadap anak-anak untuk memahami cara memelihara dan merawat gigi dengan benar. Apalagi gigi dan mulut merupakan gerbang utama masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh.
"Jadi makanan yang bergizi pun dapat menjadi sumber penyakit apabila ikut masuk bersama bakteri yang di mulut," katanya.