TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengguna sarana transportasi umum akan mendapatkan kemudahan akses.

Pada 2016, ada halte-halte bus TransJakarta di stasiun-stasiun kereta rel listrik (KRL) commuter line.

Ini merupakan kesepakatan antara PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dan PT Transportasi Jakarta (transjakarta) dalam pertemuan dua perusahaan itu pada Kamis (3/12/2015).

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) MN Fadhila menawarkan dua stasiun pertama yang terintegrasi dengan bus Transjakarta.

Dua stasiun itu, yakni Stasiun Tebet dan Stasiun Manggarai.

"Kedua stasiun secara teknik untuk implementasi tak membutuhkan kesiapan yang banyak dari Transjakarta apabila akan membangun halte dan menempatkan kendaraan," tutur Fadhila dalam keterangan pers, Sabtu (5/12/2015).

Keberadaan bus TransJakarta dan KRL commutter line yang saling terintegrasi dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna sarana transportasi umum.

Dia mencontohkan, penumpang tak terakomodir ketika tiba di Stasiun Tebet.

Penumpang berjalan kaki atau naik moda transportasi lain untuk sampai di Halte Transjakarta.

"Kebutuhan kendaraan pengumpan dari Transjakarta di sejumlah Stasiun KRL dianggap tepat jika melihat pertumbuhan penumpang KRL yang sangat pesat," kata dia.

Di kesempatan itu, Fadhila meminta Kartu Multi Trip (KMT) dapat dipakai sebagai alat pembayaran Transjakarta.

Jumlah pengguna jasa KRL mencapai 800 ribu per hari, dimana 65 persen transaksi menggunakan KMT.

"Kami mengusulkan agar tiket berlangganan Kartu Multi Trip dapat dijadikan alat bayar Transjakarta. Jika diintegrasikan akan sangat memudahkan penumpang KRL yang akan menggunakan Transjakarta," katanya.