Polisi Masih Telusuri Penyebab Tabrakan KRL dengan Metromini
Diketahui angkutan kota metromini berplat B 7760 FD dihantam kereta api yang melintas cepat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih menyelidiki penyebab tabrakan maut KRL dengan Metromini, apakah ada kelalaian dari sopir metromini, masinis kereta atau kelalaian petugas palang pintu lintasan kereta api Angke.
"Untuk bisa menentukan unsur kelalaian kita masih mengumpulkan data-data dari para saksi. Hingga akhirnya bisa merumuskan apakah ada tindakan pidana atau tidak," ujar Kapolsek Tambora Kompol Wirdhanto di lokasi tabrakkan antara KRL - Metro Mini, Angke, Jakarta Barat, Minggu (6/12/2015).
Yang jelas, ujar Wirdhanto, kalau pihaknya menemukan ada unsur kelalaian dari sopir metromini, petugas palang pintu atau pihak masinis pasti akan ditindaklanjuti.
Untuk data sementara, Wirdhanto menjelaskan 13 korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sedangkan, 7 korban luka berat.
"Dibawa ke RS Cibubur, Atmajaya, Sumber Waras, dan Tarakan," imbuhnya.
Diketahui angkutan kota metromini berplat B 7760 FD dihantam kereta api yang melintas cepat.
Badan bus terhimpit di bagian bawah KRL dan terseret sejauh 200 meter.
Hantaman keras ini membuat badan bus rusak parah. Kecelakaan maut itu terjadi, Minggu (6/12/2015) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.