Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah Banyak Korban, Bekukan Saja Metromini

ITDP menganggap tindakan itu perlu dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sudah Banyak Korban, Bekukan Saja Metromini
Warta Kota/henry lopulalan
Petugas mengevakuasi metromini yang tertabrak rangkaian KRL di perlintasan Stasiun Angke, Jakarta Barat, Minggu (6/12/2015). Bus Metromini B80 jurusan Kalideres Jembatan Lima menerobos masuk lintasan kereta api akibatnya bus terseret sekitar 200 meter, menyebabkan 18 orang tewas dan 6 orang terluka. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Institute for Transportation and Development (ITDP) mendesak Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta untuk membekukan PT Metromini.

ITDP menganggap tindakan itu perlu dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dari kecelakaan yang melibatkan metromini.

Pernyataan itu disampaikan Direktur ITDP Indonesia Yoga Adiwinarto, menganggapi tertabraknya seorang perempuan dan anaknya oleh metromini trayek B 92 di Meruya, Jakarta Barat, Rabu (16/12/2015) pagi ini.

Dalam kecelakaan itu sang anak yang berusia 7 tahun meninggal dunia, sementara ibunya mengalami luka parah.

"Sudah cukup metromini mengambil nyawa manusia tidak bersalah. Pemerintah harus membekukan dan mengambil alih layanan angkutan umum dari operator secepatnya, terutama untuk metromini yang sudah memasuki tahap kritis," kata Yoga melalui keterangan tertulisnya.

Menurut Yoga, kerap berulangnya kecelakaan maut yang melibatkan metromini merupakan dampak dari karut marutnya pengelolaan bus dari PT Metromini.

"Pemerintah nampak tidak berdaya untuk mengawasi maupun melakukan penindakan yang tegas," ujar dia.

Berita Rekomendasi

Yoga mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pemerintah daerah bertanggung jawab untuk menyelenggarakan angkutan umum bagi warganya, sesuai amanat UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan Jalan.

"Namun yang terjadi adalah pemerintah masih banyak absen dalam penyelenggaran angkutan umum yang handal, manusiawi, aman dan layak bagi warganya," ucap Yoga.

Bus metromini trayek B 92 yang terlibat kecelakaan di Meruya diketahui dikemudikan Denny Irawan (36).

Dari keterangan saksi di lapangan, bus melaju kencang dari Jalan Kembangan menuju traffic light Srengseng. Rem bus diketahui tidak berfungsi alias blong.

Korban tewas dari kecelakaan tersebut diketahui bernama Azam Flamboyan (7). Sedangkan ibnunya, Muntiarsih (35), diketahui mengalami luka parah. (Kompas.com)


Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas