Ahok Tolak Pinangan Partai Hargai Perjuangan 'Teman Ahok' Kumpulkan KTP
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 lewat jalur Partai Politik.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama enggan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 lewat jalur Partai Politik.
Pria yang akrab disapa Ahok ingin menghargai perjuangan warga yang mendukungnya.
Melalui Teman Ahok, Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah dikumpulkan demi mendukung Ahok sudah berkisar 587 ribu.
Apalagi tata cara mengumpulkan KTP tidak mudah.
"Beda dengan (Pilkada) 2012 langsung KTP. Sekarang harus mengisi formulir," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016).
Dikatakan dia, cara mengumpulkan KTP sebagai bentuk dukungan kepada seseorang maju dalam Pilkada saat ini cukup rumit.
"Melihat caranya susah banget Saya pikir bisa enggak sampai. Kalau bisa sampai satu juta KTP masa enggak menghargai mereka," ucapnya.
Ahok menepis kabar yang beredar, perihal dirinya akan digandeng Partai Politik.
Meski maju lewat jalur independen, Ahok tetap mempertimbangkan akan adanya Partai Politik yang akan mendukungnya.
"Partai yang dukung pasti ada," imbuhnya.
Dia membuka pintu lebar-lebar bila ada partai yang mau mendukungnya.
Tapi, ujar Ahok, visi misi partai dengannya harus sama.
Diibaratkannya dengan sepasang kekasih yang mau menikah.
"Kamu menikah enggak cocok, capek kan. Cocok kan enak. Kalau kayak mas Djarot kan enak," kata Mantan Bupati Belitung Timur ini.
Pria berusia 49 tahun ini, mengungkapkan adanya beberapa partai yang mau mendukung, bahkan ingin meminang Ahok di Pilkada DKI.
"Banyak. Ada beberapa partai. Tapi, kita bilang, enggak mungkin. Pendaftaran independen duluan," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.