Ahok Menduga Semen untuk Bangun Masjid di Marunda Berkualitas Rendah
Terlihat banyak cetakan sepatu dan sandal di sejumlah sudut masjid.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Masjid Rusunawa Marunda, Jakarta Utara belum sepenuhnya selesai meskipun telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Minggu (17/1/2016).
Adapun beberapa bagian masjid yang masih dibangun adalah halaman masjid dan tempat wudhu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (18/1/2016), keramik di tempat wudhu belum terpasang semua.
Halaman masjid masih dicat dan sebagian plafon masjid tampak belum terpasang.
Dari halaman masjid, terlihat tangga kayu yang biasa dipakai para tukang bangunan tergeletak di lantai atas.
Di bawah tangga utama masjid, tampak para tukang bangunan tengah beristirahat sambil makan dan minum.
Pemandangan pertama yang didapat saat masuk ke dalam masjid adalah lantai yang kotor.
Terlihat banyak cetakan sepatu dan sandal di sejumlah sudut masjid.
Lantai masjid juga terlihat tidak dibersihkan sehingga banyak debu menempel.
"Ini masih pembangunan, Mas. Sudah masjid lama, masih dibangun sampai sekarang," kata salah satu tukang bangunan.
Meskipun demikian, masjid yang pembangunannya menelan dana Rp 9 miliar tersebut sudah digunakan warga Rusun Marunda sejak bulan puasa 2015.
Menurut salah satu warga rusun, Agus (32), masjid tersebut dulunya merupakan tempat berkumpulnya anak-anak muda.
Mereka memilih untuk berkumpul di sana karena areanya yang luas dan tidak ada yang memerhatikan mereka, terutama pada sore menjelang malam hari.
"Dulu itu mah tempat anak muda mabuk-mabukan, banyak yang pacaran juga di sana. Pas sudah dipakai buat masjid, sudah enggak ada lagi yang pakai buat begitu," tutur Agus.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menyebut masjid ini dibangun asal-asalan.
Basuki melihat dinding masjid yang catnya tidak rapi.
Selain itu, Basuki menduga semen yang digunakan untuk masjid berkualitas rendah.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta Ika Lestari Aji mengakui adanya kekurangan dari pembangunan masjid tersebut.
Menurut Ika, masjid itu masih dalam tahap perawatan, dengan begitu kontraktor masih bertanggung jawab atas kekurangan yang terjadi di sana.(Andri Donnal Putera)