Seorang Mahasiswa UI Dilaporkan Hilang Misterius
Ayah Nadil, Yasin (50), menyampaikan bahwa sikap putranya tersebut berubah sebelum menghilang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nadil Muhammad Dzakir (21), seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI), asal Tambun, Kabupaten Bekasi, mendadak menghilang dari rumah.
Ayah Nadil, Yasin (50), menyampaikan bahwa sikap putranya tersebut berubah sebelum menghilang.
Menurut Yasin, putranya meninggalkan rumah sejak Minggu 10 Januari 2016, atau hampir sepekan.
"Memang dia pergi itu diketahui keluarga karena dia pamit bilangnya mau shalat," kata Yasin saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/1/2016).
Sejak saat itu, Nadil tak kunjung kembali atau memberi kabar kepada orangtuanya.
Nomor telepon Nadil pun tak dapat dihubungi.
Yasin menceritakan bahwa putranya mulai berubah perilaku pada awal November 2015.
Sejak saat itu, mahasiswa semester I Jurusan Fisika tersebut menjadi pendiam dan tertutup.
Sejauh ini, Yasin mengaku sudah mencoba mendekati sang anak untuk mencari tahu apa yang menyebabkan anaknya jadi berubah.
Namun, hasilnya nihil. "Jadinya, pendiam. Kalau ditanya, kita enggak akan dapat apa-apa," ujar Yasin.
Sepengetahuan Yasin, anaknya itu tak pernah mengeluhkan masalah yang dihadapinya, baik terkait kuliah maupun organisasi.
Karena merasa khawatir, Yasin mengaku sudah mencari kabar ke pihak kampus dan teman-teman Nadil.
Ia pun mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Tambun.
"Kita sudah lapor polisi di Polsek Tambun dan kampusnya. Dari pihak kampusnya mau bantu. Saya juga sudah coba kontak teman-teman SMA-nya, tetapi katanya sudah putus komunikasi juga. Kalau teman kuliah ada yang kenal (Nadil), tetapi enggak akrab jadi enggak tahu," tutur Yasin.
Pagi tadi, lanjut Yasin, ia mendapatkan kabar bahwa ada saksi yang melihat orang mirip Nadil di sebuah kos-kosan di sekitar UI.
Pihak UI, menurut dia, sudah turun tangan membantu untuk menelusuri informasi itu. Hingga kini, Yasin masih menunggu kabar terkait putranya.
Ia pun berharap sang anak dapat cepat pulang.
"Saya berharap supaya bisa cepat pulang karena bapak sama ibu sudah nangis, nunggu bisa pulang," ujar Yasin.
Penulis: Robertus Belarminus