Ungkap Pembunuh Mirna, Kapolda Bilang Seperti Perang Intelektual
Menyadari hal tersebut, Tito mulai enggan membuka beberapa hal terkait kasus ini kepada publik.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebutkan pihaknya memulai pertempuran intelektual kasus pembunuhan Mirna Salihin dimulai pemeriksaan tersangka hingga memasuki tahap persidangan.
"Sekarang istilahnya pertempuran intelektual antara penyidik dengam pihak yang diduga," kata Irjen Pol Tito Karnavian sebelum menghadiri pertemuan seluruh Reserse Kriminal se-Polda Metro Jaya di GOR Soemantri Bojonegoro, Kuningan, Jakarta, Sabtu (30/1/2016).
Proses hukum ini, disebut Tito, pertarungan intelektual karena mulai dari tahap ini baik penyidik, jaksa, hingga hakim akan beradu strategi dengan tersangka.
"Dia (tersangka) pun memiliki strategi pembelaan. Dia tahu ini polisi buka apa nih. Kalau polisi buka ini nanti pakai strategi ini untuk menutupi," kata Kapolda Metro Jaya.
Menyadari hal tersebut, Tito mulai enggan membuka beberapa hal terkait kasus ini kepada publik.
Semisal bukti yang membuat status Jessica Kumala dari saksi ditingkatkan menjadi tersangka.
Meski demikian, Tito yakin yang dilakukan bawahannya telah sesuai prosedur.
"Penyidik merasa yakin bahwa minimal satu alat buktinya ini ada, tapi saya tidak mau sebutkan karena kita memiliki strategi penyidikan," katanya.
Sebelumnya, Penyidik Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya menangkap Jessica Kumala Wongso (27). Jessica merupakan tersangka dalam kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin (27).
Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti, mengatakan penangkapan Jessica dilakukan di salah satu hotel di wilayah Jakarta Utara pada Sabtu (30/1/2016) pagi.
"Dit Reskrimum Polda Metro Jaya pagi ini menangkap Jessica," tutur Krishna Murti kepada wartawan, Sabtu (30/1/2016).
Wayan Mirna Salihin (27) tewas setelah minum kopi di Cafe Olivier, Mall Grand Indonesia, Jakarta pada Rabu (6/1/2016).
Belakangan diketahui Mirna tewas karena ada zat beracun sianida dalam kopinya.