Begeng, Anak 'Broken Home' yang Dicueki Ibunya
Sang ibu mengaku sering menasehati Begeng agar tidak melulu luntang-lantung tanpa ada tujuan hidup.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Kepolisian Resort Kota Depok memeriksa Murtini ibu kandung Januar Arifin (35) alias Begeng, tersangka penculikan dan pembunuhan terhadap Jamaluddin, bocah kelas I SDN Beji 03, Depok, Selasa (9/2/2016).
Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama 3 jam itu, Murtini tidak menunjukkan rasa kecewa dan penyesalan atas perbuatan anaknya Begeng.
Bahkan Murtini terkesan acuh dan tak peduli atas perbuatan yang sudah dilakukan Begeng.
Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho, Selasa (9/2/2016).
"Tersangka ini sangat sering diomeli sama ibunya. Ibunya sepertinya sudah capek menasehati Begeng. Jadi ibunya terkesan tak peduli dengan perilaku Begeng sekarang," kata Teguh.
Menurut Teguh, sang ibu mengaku sering menasehati Begeng agar tidak melulu luntang-lantung tanpa ada tujuan hidup.
"Dari keterangan tetangga, si ibu memang sering teriak-teriak omelin Begeng. Sebab Begeng orangnya cuek dan tak acuh," kata Teguh.
Ia mengatakan sejak orangtua Begeng bercerai, Begeng tinggal bersama ibunya di Lubang Buaya. Latar belakang broken home ini diduga menjadi penyebab hubungan keluarga Begeng tidak lagi wajar dan harmonis.
Menurut Teguh, keberadaan keluarga Begeng dahulu sebenarnya cukup berada dalam segi ekonomi.
Hal itu masih terlihat kini dari kondisi rumahnya di Lubang Buaya.
Namun sejak ayah Begeng meninggalkan mereka, kondisinya menjadi berbeda.
"Sekarang ibunya cuma pembantu rumah tangga karena ditinggal bapaknya Begeng dan sudah bercerai," kata Teguh.
Sementara Kapolresta Depok Kombes Dwiyono menuturkan guna mengungkap motif penculikan dan pembunuhan bocah SD berusia 7 tahun, yang dilakukan Januar Arifin (36) alias Begeng, Polresta Depok mulai melakukan pemeriksa fisik dan kejiwaan Begeng, Selasa (9/2/2016).
Pemeriksaan fisik dijalani Begeng di RS Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa siang.
Setelah itu, pemeriksaan kejiwaan dilakukan dengan mendatangkan psikolog dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Elizabeth Santoso.
"Pemeriksaan fisik dan kejiwaan juga melihat ada tidaknya kekerasan seksual yang dilakukan pelaku," kata Dwiyono, Selasa.
Menurutnya sampai saat ini hasil otopsi dari RS Polri Sukanto masih dianalisis untuk melihat ada tidaknya kekerasan seksual yang dilakukan pelaku.
Kasat Reskim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho menambahkan pemeriksana kejiwaan pelaku dengan menurunkan tim psikolog dari Komnas PA untuk melihat juga karakter dan perilaku seksual tersangka.
"Dari sana kita cari temuan bukti lainnya dengan berdasar karakter dan perilaku tersangka ini," kata Teguh.
Selain itu kata Teguh, tim psikolog akan juga melihat apakah latar belakang kehidupan pelaku mempengaruhi perilaku seksualnya saat ini.
Sampai Selasa sore, tim psikolog katanya masih melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Begeng.
Dwiyono menambahkan untuk sementara pihaknya menyimpulkan bahwa Januar Arifin (35) alias Begeng, tersangka penculikan dan pembunuhan Jamaluddin (7) bocah kelas I SDN Beji 03, adalah pelaku tunggal dalam kasus ini.
Hal itu kata Dwiyono berdasarkan dari sejumlah alat bukti yang di dapat polisi, yakni barang bukti, olah TKP dana keterangan sejumlah saksi.
"Dari hasil olah TKP, barang bukti yang disita serta keterangan saksi, untuk sementara pelaku adalah tunggal," katanya.
Ditambah lagi, kata Dwiyono, pengakuan Begeng yang akhirnya mengaku ia melakukannya sendiri mulai dari menculik hingga membekap korban karena panik rumahnya digrebek polisi.
Walaupun begitu, kata Dwiyono, pemeriksaan dan pendalaman kasus ini masih terus dikembangkan.
Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya pelaku lain di luar Begeng.
"Sebab pengakuan pelaku sebelumnya ia disuruh dua orang lain dan sempat membantah melakukan pembunuhan. Kami terus dalami motifnya menculik korban," kata Dwiyono.
Seperti diketahui, Jamaluddin (7), bocah kelas I SDN Beji 03, diculik dari rumahnya di Jalan H Asmawi, No 64 RT 08/15, Beji, Depok, Sabtu (6/2/2016) siang sepulang sekolah.
Bungsu dari 4 bersaudara itu, akhirnya ditemukan tewas tak bernyawa di kamar mandi rumah penculiknya Januar Arifin (35) Alias Begeng, di Jalan H Albaido RT 014/09, No.62, Kelurahan Lubang buaya, Kecamatan, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (7/2/2016) subuh. (Budni Malau)