Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yohanes Tewas di Tangan Gerombolan Orang Bermotor

Abraham menerangkan, saat itu dirinya, Yohanes dan rekan Yohanes lainnya, yakni Yaman (33),

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Yohanes Tewas di Tangan Gerombolan Orang Bermotor
IST

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Yohanes Latuputi (41), warga Warakas III, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Koja, Jakarta Utara, Selasa (9/2/2016), siang.

Hembusan nafas terakhirnya tersebut akibat dikeroyok belasan pria yang mengendarai sepeda motor di Jalan Enim, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu (7/2/2016) dini hari.

Terlihat di ruang jenazah, Selasa (9/2/2016), rekan-rekan Yohanes menangis histeris. Tangisan histeris, serta mimik berduka nampak terasa di ruangan itu.

Di tempat tidur RSUD Koja, terlihat seorang pria berkepala botak terperban putih terbaring tak bernyawa berselimutkan kain putih. Pria yang menghembuskan nafas terakhirnya tersebut diketahui berprofesi sebagai ddebtcollector di sebuah perusahaan.

Meninggalnya Yohanes diketahui akibat luka dalam dan luka dibagian kepala, pasca pengeroyokan oleh belasan pria sepeda motor di Jalan Enim pada Sabtu lalu. Kejadian ini pun diceritakan cukup singkat oleh teman Yohanes, yakni Abraham Parera (33).

Abraham menerangkan, saat itu dirinya, Yohanes dan rekan Yohanes lainnya, yakni Yaman (33), tengah asik makan nasi uduk di Jalan Enim. Tak lama, suara bising kenalpot motor datang menghampiri tempat makan Yohanes, Abraham, dan Yaman.

"Suara motor pakai kenalpot cukup bising. Digeber-geber terus. Saya saat itu lagi makan bertiga saja bung. Ada sekitar 15 orang datang dan menodongkan pistol ke saya. Kejadian nya pun cepat dan rekan saya (Yohanes) dibawa entah kemana. Saya lihat beberapa dari mereka membawa senjata api laras pendek. Salah satu dari mereka menodong leher saya bung," ujarnya di RSUD Koja.

Berita Rekomendasi

Ia pun hanya mendengar salah satu dari kawanan bersenjata tersebut berbicara kasar.

"Saya cuma dengar salah satu pelaku bilang 'bawa saja! bawa! Jangan bertingkah dan diam kalian semua'. Salah satunya berkata seperti itu. Dari situ juga si Yohanes dibawa diboncegi dengan salah satu dari para pelaku. Saya gak tahu dibawa ke mana," seru Abraham.

Abraham pun berusaha tenang dan mencoba mencari tahu bersama Yaman, terkait Yohanes dibawa oleh sekelompok pria bermotor tersebut. Ia pun berupaya mencari informasi, hingga diketahuinya Yohanes berada di Polsek Tanjung Priok.

"Jadi bung, pukul 05.00 WIB, kami dapat kabar, kalau Yohanes sudah ada di Polsek Tanjung Priok. Kita langsung kesana saat itu. Sampai di sana, dia (Yohanes) kami temukan di Lantai II Polsek Tanjung Priok dalam kondisi lemah," tuturnya.

Abraham, mengaku masih bingung terkait sekelompok pria bermotor yang menculiknya, dan mendapa Yohanes penuh luka di tubuhnya.

"Selama ini Yohanes tidak pernah masalah dengan siapapun. Saya rekan se-Profesinya tahu kegiatannya dia dan saya yakin Yohanes orang baik. Saya bingungnya, mereka punya senjata api. Apakah itu Polisi atau TNI ya saya tidak tahu bung. Saat kami lihat Yohanes udah terkapar, kami buru-buru ke bawa ke RSUD Koja. Saya tak tahu sudah berapa lama Yohanes di Polsek Tanjung Priok," ungkapnya.

Abraham melihat jelas luka-luka yang diderita Yohanes saat dibawa oleh ambulance ke RSUD Koja. Ia mengaku bingung, tak ada yang tahu pihak kepolisian terkait siapa yang membawanya ke Polsek Tanjung Priok

"Terluka di kepala bagian belakang. Kami juga bingung, kok gak ada laporan dari Polsek Tanjung Priok. Sampai keesokan harinya dan lusanya, Yohanes belum sadar. Pagi ini, Yohanes saya dapat kabar meninggal dunia jam 04.00 WIB. Namun, jenasah Yohanes akan dibawa dulu ke RS Polri untuk di autopsi," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Tanjung Priok Kompol TP Simangunsong saat ditamui hanya menanggapi singkat. Pihaknya mengaku masih mencari data dan keterangan para saksi terkait tragedi yang dialami Yohanes.

"Nanti kalau sudah ada data lengkap. Kami berjanji akan share informasinya ke teman-teman media. Santai saja dulu," katanya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas