Jika Terbukti, Daging Bakso Tikus Akan Ditutup Usahanya
Namun, penutupan itu tergantung dari hasil laboratorium yang dilakukan oleh pihak Puskesmas dan Kepolisian.
Editor: Hasanudin Aco
Postingan itu dicuitkan Nacita Putri Sunoto di akun facebooknya. Dia menuliskan :
Dihimbau bagi teman-teman yang tinggal di Kelurahan Guntur, Setiabudi, (belakang Puri Imperium) atau lagi laper terus nyari makanan di dekat situ jangan sekali-kali pernah beli bakso yang dagang belakang persis Puri Imperium. (biasanya dekat tukang sate dan nasi goreng dan bubur ayam kalo malem2).
Gua baru aja beli bakso, harganya Rp 13.000. Udah nyampe kosan, gue taro di mangkok dan siap makan. Pas gua belah baksonya, warnanya merah pink kaya belum mateng. terus tiba-tiba ada yang item2 muncul di tengah2 bakso. Gue korek, eh ternyata ada kaki kecil yang ujungnya ada cakar begini. Firasat gue jelek banget, gue googling lah kaki tikus. Eh bentuknya beneran sama. Fix lah, yang gue beli ini adalah bakso tiukus.
Gue ga paham lagi, orang-orang tuh jahat banget ya, jualan bakso tapi pake bakso tikus biar modalnya ga semahal kalo pake daging sapi. Iya sih pengen untung, atpi ga gini caranya. Pengen rasanya gue amuk itu tukang baksonya. Tapi, guenya yang takut dihajar nanti :
Bagi temen-temen yang suka makan di pinggir jalan, apalagi makan bakso, mending mikir dua kali daripada tiba-tiba dapat bonus cakar tikus kayak gini
Kapolsektro Setiabudi, AKBP Tri Yulianto mengatakan, informasi soal dugaan ada penjualan bakso yang terdapat cakar tikus sudah terjadi Rabu (10/2/2016) malam.
Oleh sebab itu, pihaknya bersama jajaran Koramil dan Kecamatan Setiabudi dan Kelurahan Guntur langsung menyelidiki soal peredaran dugaan bakso tikus itu.
"Kami sudah melakukan pengecekan dan diobrak-abrik di sebuah rumah pembuat daging bakso itu. Namun, kami ngga ada mendapatkan campuran daging bakso itu," kata Tri Yulianto di Mapolsektro Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2016).
Menurutnya pemilik pedagang bakso sempat kaget mengetahui adanya dugaan itu. Karena memang setelah di cek dirumah produksi bakso itu tidak kedapatan bahan-bahan dari tikus.
"Pemilik tadi sempat kaget juga pas kita geledah. Namun, kami tetap akan menyelidiki kasus tersebut," ucapnya.
Dia mengaku pihaknya menunggu hasil laboratorium dari Puskesmas Guntur terkait temuan bakso yang diduga dari daging tikus itu. Karena memang itu sempat membuat ramai dunia maya.
"Kemarin malam ada masyarakat yang beli bakso. Terlihat modelnya kaya rambut. Jadi sampelnya dibawa ke puskesmas untuk diuji laboratorium," ungkapnya.
Rambut sapi
Kanit Reskrim Polsektro Setiabudi, Kompol Ali Yuzron menuturkan, dugaan sementara adalah rambut dari sapi. Namun, dirinya belum bisa memastikan karena menunggu hasil laboratorium.