Kawasan Kalijodo, Riwayatmu Berakhir Hari Ini?
Hingar bingar suara membelah malam di Kalijodo. Di ambang penggusuran, nadi di Kalijodo masih berdenyut.
Penulis: Rendy Sadikin
"Saya harap pemerintah adakan ganti rugi. Lebih berharapnya kalau bisa gak usah ada penertiban lah. Tolong. Bisa miskin mendadak saya," kata Suryana.
Lalu bagaimana nasib PSK di Kalijodo?
Mereka lempar handuk. Tak tahan dengan tekanan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sebagian PSK telah hengkang sejak awal pekan ini. Demikian pula dengan kedai-kedai dan bar serta kamar bordil yang sebagian besarnya telah ditutup.
Kerahkan 2.000 personel
Ya, seperti diketahui, hari ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merelokasi warga di Kalijodo, dan mengakhiri polemik yang berkembang terkait bisnis prostitusi di sana.
Untuk menggusur warga di kawasan tersebut, Pemprov DKI menggandeng Kepolisian Daerah Metro Jaya (Polda Metro Jaya) dan Komando Daerah Militer Jakarta Raya (Kodam Jaya).
Tak tanggung-tanggung, dengan dalih memberantas penyakit masyarakat, Polda Metro Jaya bakal mengerahkan 2.000 personel--belum termasuk TNI--ke kawasan Kalijodo.
"Operasi penyakit masyarakat besok (hari ini) sudah mulai. Tempat itu harus bersih dari penyakit masyarakat. Polda di-back up bapak Pangdam melakukan operasi," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian di Mapolda Metro Jakarta, Rabu (17/2/2016).
Dia menjelaskan, aparat kepolisian telah memetakan Kalijodo sebagai tempat rawan kejahatan.
Oleh karena itu, pihaknya melakukan operasi kepolisian menertibkan premanisme, miras ilegal, dan narkotika.
Begitu juga mereka yang melindungi pelaku kejahatan.
Dia mengimbau kepada warga supaya jangan melindungi pelaku kejahatan.
Selain dari Kapolda, rencana penggusuran Kalijodo juga mendapat sokongan dari Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Eddy Rahmayadi.