PSK Tinggalkan Utang Warung Hengkang dari Kalijodo
"Sekarang mereka udah pada pergi, tetapi utangnya belum dibayar. Kalau ditotal ada Rp 6 jutaan,"
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pemilik warung kopi di kawasan Kalijodo mengaku mengalami kerugian hingga Rp 6 juta.
Kerugian diakibatkan hengkangnya para pekerja seks komersial (PSK) dan penjaga kafe dari kawasan tersebut.
Para PSK dan penjaga kafe yang pergi tidak membayar utang terlebih dahulu.
Pemilik warung berinisial AA itu mengaku ada 20-an PSK dan beberapa penjaga kafe yang masih memiliki utang kepadanya.
"Sekarang mereka udah pada pergi, tetapi utangnya belum dibayar. Kalau ditotal ada Rp 6 jutaan," kata AA kepada Kompas.com, Kamis (18/2/2016).
Ia menuturkan, setiap malam, para PSK dan penjaga kafe bebas mengambil berbagai minuman, makanan kecil, dan rokok yang dijual di warung-warung sekitar kafe tempat mereka bekerja.
Barang yang mereka ambil kemudian dicatat dan biasanya baru dibayarkan keesokan harinya.
"Baru dibayar kalau mereka abis kerja," ujar AA.
Ia menduga, para PSK dan penjaga kafe hengkang dari Kalijodo sekitar tiga hari lalu.
Ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa.
"Ya udahlah biarin aja. Mungkin mereka memang enggak punya duit lagi abis rame-rame begini (maraknya pemberitaan soal Kalijodo)," kata AA.
Pihak kepolisian telah mengultimatum para pemilik kafe di Kalijodo untuk segera menutup usahanya.
Hal inilah yang diduga menjadi penyebab hengkangnya para PSK.
Menurut AA, semua PSK yang bekerja di kafe-kafe di Kalijodo bukan warga setempat.
Namun, tidak demikian dengan pemilik-pemilik usaha kecil yang ada di sekitar kafe.
"Kalau warung sih semua punya orang asli sini," kata AA. (Alsadad Rudi)