Dua Kali, PSK Kalijodo Menebar Ancaman
Pekerja seks komersial (PSK) Kalijodo Jakarta Utara kembali menebar ancaman.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekerja seks komersial (PSK) Kalijodo Jakarta Utara kembali menebar ancaman.
Dalam catatan Tribunnews.com, setidaknya PSK Kalijodo dua kali menebar ancaman.
Ancaman pertama muncul sejak pertama kali Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berniat menggusur Kalijodo.
Adalah Mimi (21), seorang PSK Kalijodo mengeluarkan ancaman itu.
Menurut dia, Ahok tidak akan mampu menertibkan kawasan Kalijodo.
"Idiiih.., berani ke sini dia (Ahok)? Awas, Mas, bahaya. Cowok-cowoknya sangar-sangar. Banyak kejadian kriminal di sini, Mas. Sekelas Ahok mah ya, sama orang di sini, aduuh... kagak bisa," kata Mimi, Rabu (10/2/2016), seperti dikutip warta kota.
"Kecuali Ahok ngancurinnya pakai tank, bisa kali. Ha-ha-ha! Datang saja sini kalau berani. Duh, saya sih serem lihatnya kalau beneran warga di sini ngamuk-ngamuk. Saya saranin, hati-hati," kata Mimi, saat duduk di depan sebuah klub tempat dia bekerja.
Baca Berita Terkait : PSK Kalijodo Bilang Awas Kalo Ahok Berani Datang
Baca Juga : Ahok Jawab Tantangan PSK Kalijodo
Ancaman kedua diutarakan oleh Kuasa Hukum Warga Kalijodo, Razman Arif Nasution.
Dia mengungkapkan 1.000 Pekerja Seks Komersial (PSK) Kalijodo akan melawan dengan cara yang berbeda, bila penertiban akan tetap dilakukan di kawasan itu.
"Kalau terjadi penggusuran, PSK urat malunya sudah tutup. Mereka bisa saja telanjang 1.000 orang," ujar Razman saat audiensi bersama dua pimpinan DPRD DKI, Mohamad Taufik dan Abraham 'Lulung' Lunggana di lantai 9 gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Baca Beritanya di Sini : 1.000 PSK Kalijodo Ancam Telanjang Jika Digusur
Namun apakah ancaman itu akan terbukti?
Meskipun hari ini, ribuan aparat gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, dan Satpol PP telah menggeledah Kalijodo namun tak satu pun PSK itu yang menampakkan diri.
Bahkan rencananya pekan depan, alat berat akan diturunkan untuk menggusur kawasan prostitusi yang terbilang tua di Jakarta itu.