Razman Tuding Oknum Polisi Curi Minuman, Rokok, dan Uang Saat Geledah Kalijodo
Razman menuding banyak oknum polisi yang memanfaatkan situasi itu untuk kepentingan pribadi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara warga Kalijodo, Razman Arif Nasution, menyambangi Kafe Intan milik tokoh warga Kalijodo, Daeng Azis, Sabtu (20/2/2016).
Setelah keluar, Razman menuding polisi mencuri minuman, rokok, dan uang yang ada di kafe Azis.
"Kafe Intan itu penuh dengan Brimob, penuh dengan orang-orang polisi berpakaian (seragam)," ucap Razman, di Kalijodo, Jakarta Utara, Sabtu sore.
"Mereka tidur-tiduran meminum minuman yang ada di dalam. AC dihidupkan, barang acak-acakan, rokok dihabiskan, kemudian saya datang mereka tidur dengan enaknya ber-AC," kata dia.
Razman menuding banyak oknum polisi yang memanfaatkan situasi itu untuk kepentingan pribadi.
"Ini apa? Ini kejahatan. Saya minta Komnas HAM turun. Pak Kapolri tindak siapa pun pelaku kejahatan. Jangan gara-gara ini Polri rusak," kata Razman dengan suara lantang.
Razman menunjukkan foto-foto polisi Brimob dan Sabhara yang sedang tidur di dalam Kafe Intan milik Azis. Ia juga menunjukkan foto lemari es yang kosong.
Namun, saat ditanya apa ada bukti foto dugaan polisi dan Brimob yang menjarah di dalam, Razman tak dapat menunjukkannya.
"Saya enggak katakan penjarahan tapi yang pasti posisinya seperti ini. Meja apa berserakan semua. Ini tadinya penuh rokok, habis. Jadi bagaimana, menggeledah apa merampok sih?" ujar Razman.
Leonard Eka Wahyu, perwakilan warga Kalijodo menyatakan, polisi menggeledah tidak sesuai prosedur tetap. Pihak RT, menurut dia, tidak dilibatkan.
"Ketika ada gedung kosong seharusnya RT-RW dihubungi. Ketika bongkar masuk harusnya dikawal. Tapi ini tadi pagi penjaga (kafe) disuruh keluar," ujar Leo.
Ia juga menuding ada pencurian uang saat penggeledahan polisi. Menurut Leo, ada uang dalam celengan di kafe yang raib.
"Ada di empat kamar di celeng-celangan itu tapi itu jebol dan uang tidak ada semua. Rokok tiga slop, dan minuman banyak sekali mereka minum termasuk kacang tiga bal," ujar Leo.
"Mereka itu siapa," tanya Razman ke Leo yang ada di sampingnya.
"Polisi dan Brimob," jawab Leo.
Bantahan polisi
Saat dikonfirmasi, Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti membantah tuduhan Razman.
Menurut Krishna, yang dilakukan polisi hanya melakukan penyitaan sejumlah minuman keras dan barang di dalam kafe.
"Tidak benar (mencuri). Kami punya sprint (surat perintah) sita dan berita acara penyitaan," ucapnya, kepada Kompas.com, Sabtu.
Bahkan, Krishna mengaku senang jika Razman mengakui bahwa minuman itu milik Azis.
"Kalau dia mengaku itu minuman milik Azis, malah bagus untuk bukti kami nanti. Berarti pengacara mengakui itu minuman keras yang kami sita milik Azis," tuturnya.
Penulis: Robertus Belarminus