Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mucikari Pasrah Kalijodo Digusur

Salah seorang mucikari di Kalijodo, Subadriah (65), mengaku sudah pasrah jika kafe tempatnya bekerja ditutup.

Editor: Sanusi
zoom-in Mucikari Pasrah Kalijodo Digusur
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
Kamar di Kalijodo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang mucikari di Kalijodo, Subadriah (65), mengaku sudah pasrah jika kafe tempatnya bekerja ditutup. Ia pun berencana akan pulang kembali ke kampung halamannya.

"Selamat tinggal Kalijodo, good bye," ucapnya, Jumat (19/2).

Subadriah ditemui saat sedang membereskan barang-barang dari kafe tempatnya bekerja.

Perempuan yang mengaku berasal dari Lumajang, Jawa Timur, ini diketahui sudah 40 tahun bekerja di Kalijodo.

Menurut dia, penghasilan sebagai mucikari di Kalijodo sudah berangsur menurun dalam beberapa tahun terakhir.

"Dulu bisa dapat Rp 5 juta-Rp 10 juta per bulan, tetapi turun terus. Tahun 2015 malah sehari cuma dapat Rp 100.000," kata ibu empat anak ini.

Subadriah mengaku membina sekitar 20 PSK. Tarif setiap anak asuhnya untuk sekali kencan mencapai Rp 150.000. "Dari Rp 150.000 nanti dibagi. Saya ambil Rp 20.000, uang kamar Rp 30.000, Rp 100.000-nya buat dia (PSK)," tuturnya.

BERITA REKOMENDASI

Satu per satu kafe di kawasan Kalijodo memang tampak mulai dikosongkan oleh pemiliknya. Dalam beberapa malam terakhir, satu per satu pengelola kafe di Kalijodo mulai menutup operasinya.

Apalagi Sabtu (20/2) malam. Suasana sunyi dan sepi menyelimuti kawasan itu, pasca operasi pemberantasan penyakit masyarakat (pekat), Sabtu (20/2) pagi.

Pantauan Kompas.com, sepanjang jalan terasa amat gelap. Cahaya hanya berasal dari beberapa lampu penerangan yang menyala disepanjang kawasan tersebut.

Deretan warung yang biasa menyediakan minuman di sekitar area tersebut tampak tak beroperasi.

Sewa bulanan


Penelusuran Warta Kota, sistem sewa-menyewa warung, rumah petak, ataupun kafe di Kalijodo ternyata seluruhnya memakai sistem pembayaran bulanan dan bagi hasil.

Sakinem (60), warga RT 6/5 di Kalijodo, mengaku sudah sejak usia 17 tahun tinggal di Kalijodo. Dia tak pernah punya rumah disana. Sepanjang umurnya Sakinem hanya menyewa kontrakan di Kalijodo, begitu juga anak-anaknya yang kini tinggal di sebelah kontrakannya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas