Depok Menarik Buku TK 'Radikal' dari Peredaran
Disdik Kota Depok memastikan sudah menarik semua buku Taman Kanak-Kanak (TK) yang berbau radikal di wilayahnya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok memastikan sudah menarik semua buku Taman Kanak-Kanak (TK) yang berbau radikal di wilayahnya seperti diungkapkan GP Ansor, Rabu (20/1) lalu.
Penarikan buku TK berbau radikal itu sudah dilakukan November 2015 lalu dan dipastikan tak ada lagi buku seperti itu yang dipakai di 385 TK, PAUD, dan kelompok bermain di Depok.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Disdik Kota Depok, Dadang Supriatna kepada Warta Kota, Kamis (21/1).
Menurut Dadang, buku TK itu hanya ditemukan di satu sekolah di Depok, yakni di TK Semai Benih Bangsa Baiturahman di Cilodong.
"Dan sudah kami tarik sejak November 2015. Jumlahnya 175 buku dalam 35 Jilid untuk 35 siswa TK. Satu jilid ada lima buku, sehingga totalnya ada 175 buku," kata Dadang.
Menurut Dadang, buku yang dianggap berbau radikal itu bukanlah buku wajib, tetapi buku tambahan yang sifatnya inisiatif TK tersebut.
"Kami pastikan saat ini tidak ada lagi buku seperti itu di Depok. Jika GP Anshor menganggapnya berbau radikal, kami melihatnya tidak pantas saja diberikan ke siswa TK. Kami tidak berani bilang kalau buku ini mengajarkan paham radikal," ujar Dadang. (Budi Sam Law Malau)