Pengangguran, Biaya Pemakaman Parman Dikumpulkan dari Sumbangan Warga
Tempat jenazah Parman disemayamkan, jaraknya hanya beberapa meter dari jalan Teuku Cik Ditiro.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Jalan Teuku Cik Ditiro Jakarta, Rabu (24/2/2016) pagi, pengendara yang melintas dari arah Pasar Rumput akan menemukan pemandangan tidak biasa.
Pemandangan tak biasa itu adalah adanya jenazah Parman yang ditempatkan di atas bale kayu, ditutupi seprei putih, dan beratapkan terpal.
Jenazah Parman yang merupakan seorang pengangguran dan pengemis itu, disemayamkan di sebidang tanah kosong, yang terletak di sebelah selatan rumah dinas petugas PT.KAI.
Tempat jenazah Parman disemayamkan, jaraknya hanya beberapa meter dari jalan Teuku Cik Ditiro.
Sementara itu, rekan-rekan almarhum menyapa para pengendara yang melintas sembari menyodorkan tangannya, meminta belas kasihan para pengendara untuk menyisihkan rezekinya demi Parman.
Tak sedikit pengendara yang melintasi jalan tersebut terutama yang terjebak palang pintu kereta, maupun lampu merah di persimpangan jalan Teuku Cik Ditiro dengan Jalan Latuharhary, memberikan bantuannya.
Entin (48), teman Parman menyebutkan dari hasil mengemis yang dilakukan sejak malam tadi hingga tadi pagi jenazah dibawa ke tempat pemakaman, uang yang terkumpul sebanyak sekitar Rp 3 juta.
"Ya alhamdulillah, dapat dari semalam (sekitar) Rp 3 juta," kata Entin.
Uang tersebut seluruhnya digunakan untuk membiayai Parman, mulai dari pemandian hingga pemakaman.
Entin merinci untuk memandikan jenazah Parman saja, biayanya sekitar Rp 800 ribu dengan menggunakan jasa dari sebuah yayasan di Jakarta Timur.
Sedangkan untuk membiayai pemakaman Parmin di Tempat Pemakaman umum (TPU), Menteng Pulo, Jakarta Selatan, dikenakan biaya sebesar Rp 800 ribu.
"Memakamkan orang kan tidak murah," terangnya.
Selain itu untuk membayar sewa metromini yang mengangkut rekan-rekan almarhum menuju kuburan dan kembali lagi, dikenakan biaya Rp 200 ribu.
Perempuan asal Garut, Jawa Barat itu menerangkan bahwa Parman berada di seputaran Pasar Rumput, sudah sejak tahun 1970-an.