Warga Perumahan Griyaloka Tidak Tahu Penganiayaan Calon Ibu Tiri
Kebanyakan dari mereka hanya menyewa rumah atau indekost
Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Penghuni komplek perumahan Griyaloka di Jalan Palem Merah, Serpong, Tangerang Selatan, mengaku tidak mengetahui terjadinya dugaan penganiayaan oleh Riyanti, seorang calon ibu tiri yang berujung pada kematian Marvellio Benekdik (2).
Beberapa warga yang tinggal di komplek perumahan tersebut mengaku bekerja sebagai pegawai pada perkantoran bilangan Serpong, Tangerang Selatan.
Kebanyakan dari mereka hanya menyewa rumah atau indekost pada perumahan itu dan didiami sekedar untuk beristirahat saja.
Sehingga pada hari kerja, perumahan tersebut hanya ada beberapa asisten rumah tangga yang menjaga kediaman majikannya.
"Di sini memang lebih banyak pekerja yang kos. Jadi memang sehari-hari sepi," kata Intan, seorang asisten rumah tangga di komplek perumahan Griyaloka, Jalan Palem Merah blok BM, Serpong, Tanggerang Selatan, Sabtu (27/2/2016).
Seorang warga yang kos kurang dari 100 meter dari lokasi penganiyaan Marvel, mengaku tidak mengetahui adanya kejadian naas itu.
Pria yang tinggal di blok BK, bahkan tidak mengetahui lokasi blok BM, indekost tempat kepala Marvel dibenturkan Riyanti, kekasih ayahnya.
"Maaf saya cuma kost di sini," katanya.
Menurut Siti, asisten rumah tangga indekost yang ditempati ayah Marvel, Ray Suryadi, penghuni lain tidak mengetahui persis perihal kejadian tersebut.
Mereka, sebut Siti, hanya mengetahui Marvel sempat kejang dan dibawa ayahnya ke rumah sakit.
Sedangkan, pada saat hari terjadinya penganiyaan, Siti mengaku sedang tidak bekerja.
Penghuni rumah yang berada tepat di sebelah indekost Ray juga tidak mengetahui kejadian itu.
Intan yang bekerja pada rumah itu, mengaku majikannya malah menanyakan padanya perihal penganiyaan itu.
"Seingat saya, hari itu tidak terdengar ada ribut-ribut," katanya.