Pihak Gereja Bethel Indonesia di Kalijodo Pasrah Digusur
Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Kalijodo pasrah digusur Pemprov DKI Jakarta.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destriawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Kalijodo pasrah digusur Pemprov DKI Jakarta.
Pihak gereja berharap diberikan tempat relokasi yang tak jauh dari kawasan Kalijodo.
Sementara itu, kuasa hukum warga Kalijodo Razman Arif Nasution mengatakan, musala di Kalijodo memiliki surat izin.
Ia berharap Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) M Jusuf Kalla turun tangan agar musala tidak dibongkar.
Pendeta GBI Kalijodo, Timotius Sutomo (54) mengatakan, gereja akan pindah di kawasan yang tak jauh dari Kalijodo.
"Hari ini (ibadah) sederhana saja. Lampunya sudah tidak ada. Jadi kami ngumpul saja meriung di lantai tapi kami bersyukur. Rencananya, kami akan sewa tempat yang sederhana," kata Pendeta Timotius saat ditemui usai ibadah terakhir di gereja tersebut, Minggu (28/2/2016).
Juru bicara gereja Ronald Panjaitan mengatakan, pihaknya menerima instruksi Pemprov DKI untuk mengosongkan lahan di Kalijodo tersebut.
Mereka berharap, para jemaat gereja bisa tetap beribadah kembali dengan direlokasi ke tempat lain.
"Harapannya tempat ibadah kami direlokasi, dan kita dapat kebijaksanaan dari pemerintah untuk kami bisa ada tempat ibadah yang lebih baik lagi," ujar Ronald.
Di hari terakhir kemarin, 60 jemaat beribadah tanpa kursi, tanpa pengeras suara. Mereka beribadah sambil berdiri dan menyanyikan lagu rohani diiringi alat musik gitar akustik.
Kemarin, Razman menyambangi Kalijodo. Razman meninjau ke rumah keluarga yang masih bertahan di Kalijodo.
Seusai melakukan peninjauan, ia menyinggung nama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurut Razman, terdapat musala yang bersertifikat. Hal itu bertentangan dengan surat edaran yang dilayangkan Pemerintah Provinsi DKI musala tidak bersertifikat.
"Ada musala bersertifikat. Itu bertentangan dengan surat edaran. Musala bersertifikat pada tahun 2000," ujar Razman.
Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia diminta untuk menangani musala yang akan dibongkar Pemprov DKI.
"Pemiliknya umat islam, Anda rubuhkan, itu bertentangan. Tolong Pak JK (Jusuf Kalla). Pak Jk itu Ketua Dewan Masjid, tangani itu. Musala itu bagian dari Pak JK," harap Razman.
Dia juga menyinggung Pemprov DKI yang belum melakukan sosialisasi dengan Warga Kalijodo. Belum ada diskusi termasuk dengan pihak kuasa hukum Kalijodo.
"Ini apa? Belum ada solusi satu pun, sampai saat ini belum ada diskusi dengan warga termasuk kepada kami," tegas Razman.
Pantauan Tribunnews, musala yang berada di Jl Kepanduan II Kalijodo juga telah dikosongkan. Saat Magrib, Musala telah gelap gulita lantaran tidak ada aliran lisrik.
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi menjelaskan sudah ada tempat ibadah, semisal masjid, gereja, dan vihara sudah tersedia di rumah susun Marunda.
Untuk itu tidak perlu membangun rumah ibadah baru pengganti Gereja Bethel Indonesia maupun musala yang akan dirobohkan.
"Di tempat baru sudah ada tempat ibadah. Jadi enggak perlu lagi dibangun. Di rumah susun Marunda sudah ada," ujar Rustam.
Menurutnya, akan mubazir bila membangun tempat ibadah di area Kalijodo yang akan dijadikan taman.
"Nah, kalau beribadah di dekat Kalijodo, bisa menyesuaikan dengan tempat ibadah yang ada di sekitar lokasi," imbuhnya. (tribunnews/glr/dns)