Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Pasar Utama Pariwisata Indonesia kata Arief Yahya

Malaysia itu ibarat tokoh antagonis dalam sinetron. Jauh dicari, dekat dibenci.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Malaysia Pasar Utama Pariwisata Indonesia kata Arief Yahya
www.frontroll.com
Arief Yahya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Malaysia itu ibarat tokoh antagonis dalam sinetron. Jauh dicari, dekat dibenci.

Peran itu akan selalu dibutuhkan sebagai lawan untuk bersaing, juga diperlukan sebagai kawan untuk mengembangkan pasar bersama.

"Kami bersaing dalam achievement, mengejar capaian turism. Tapi kami juga bekerjasama dalam berbagai travel mart," ujar Menpar Arief Yahya.

Di ITB Berlin, pemasaran bersama kawasan ASEAN bakal dilangsungkan di booth nya Malaysia. Di MATTA Fair 2016, berkumpulnya pasar pariwisata Malaysia di Kuala Lumpur, Wonderful Indonesia juga akan selalu tampil.

"Bukan hanya di MATTA 2016, di beberapa kota di Malaysia, kami juga hadir, karena Malaysia adalah pasar utama kami," ungkap Arief Yahya.

Sebanyak 50 industri pariwisata yang terdiri dari Hotel, DMO, atraksi dan 20 agen lokal Malaysia yang menjual paket wisata ke Indonesia. Mereka akan hadir di pameran tahunan MATTA Fair 2016 di Kuala Lumpur, Malaysia, 11-13 Maret mendatang.

Ini adalah rujukan warga Malaysia dalam mencari alternatif tujuan wisata ke luar negeri. Karenanya, para pelaku industri pariwisata tadi diberi misi mengajak wisatawan asing berkunjung ke Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Indonesia akan memaksimalkan keikutsertaan dalam Matta Fair 2016 di Kuala Lumpur dengan menawarkan obyek wisata di sejumlah daerah sebagai destinasi liburan yang menarik untuk dikunjungi. Malaysia adalah pasar potensial bagi pariwisata Indonesia. Selain dekat secara geografis, Malaysia juga dekat secara budaya. Sama-sama rumpun Melayu," kata I Gde Pitana, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Senin (1/3).

MATTA Fair 2016 yang digelar 11-13 Maret nanti, Kementerian Pariwisata fokus pada pengembangan 10 destinasi prioritas yang sering disebut 10 Bali baru itu.

Diantaranya Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Borobudur Jawa Tengah, Bromo di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Tanjung Lesung di Banten, Morotai di Maluku Utara, Kepulauan Seribu di Jakarta, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara.

”Kita menjual destinasi yang menarik, agen travel lokal menyediakan perjalanan ke tujuan destinasi. Saat ini, Indonesia kembali diakui sebagai ASEAN favorite destination. Mengunjungi Indonesia tidak akan rugi,” kata Pitana.

Soal ini, Pitana pantas pede. Karena soal harga, Indonesia masuk ke dalam urutan nomor 3 paling ekonomis di dunia.


Alamnya pun jauh lebih kuat, lebih indah, dan lebih bisa dinikmati. Karenanya, selain memasarkan 10 destinasi utama, di pameran yang diprediksi akan dihadiri ±100.000 pengunjung itu.

Indonesia juga menawarkan liburan di Pulau Dewata Bali, menikmati keberagaman dan warisan budaya berupa Candi Borobudur yang merupakan situs warisan dunia UNESCO dan Candi Prambanan di Yogyakarta.

Selain itu, ada juga tawaran menyelam di Raja Ampat yang masih perawan, belanja murah di Jakarta dan Bandung, bermain golf murah tanpa antre dengan lapangan standar internasional, spa dan perawatan kecantikan tradisional, serta lingkungan yang bersahabat bagi keluarga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas